24.IKATAN BATIN

1.1K 35 0
                                    

Assalamualaikum
Happy Reading.

***
   sudah tiga hari Alina berada di rumah sakit,dokter belum mengizinkannya pulang.

Selama di rumah sakit. Bukan Alina namanya jika tidak nakal.Seringkali suster menjadi korban kenakalan Alina.

Hari ini Alina sangat jenuh di rumah sakit. Papa nya pergi ke sekolah,dikarenakan ada urusan penting.

Nenek Alina yang merupakan orang tua Ghibran sedang pergi mencari makan keluar. Sifat nekat Alina membuat Alina tampak berani.

Alina melepas infus yang melekat di tangannya. Rasanya sangat sakit. Tapi Alina tahan untuk tidak menangis.

Akhirya Alina keluar menjelajahi rumah sakit. Alina dengan polosnya tidak mengerti dengan banyak orang berlalu lalang yang tampak kesakitan. Ada yang kepalanya di perban,kaki nya di perban,ada yang pinsan.

"Disini ko gak ada pedagang yah,Alin mau Jajan"Alina berbicara dengan dirinya sendiri.

Entah Alina ada di mana sekarang, ia sudah melewati banyak koridor rumah sakit.Alina celingak-celinguk. Barangkali ada sesuatu yang bisa Alina beli. Padahal Alina tidak membawa uang sepeserpun.

"Aaa aaww"Alina jatuh terpeleset. Ternyata lantai rumah sakit baru selesai di pel.

"Kaki Alin sakit banget" Kaki Alina memerah karena terkilir. Muka Alina sudah merah, tandanya bahwa Alina ingin menangis.

Dilihat di sekeliling tidak ada siapa-siapa? Dimana ini? Sepi sekali.

"Huaaaaaaaa. Aaaaa hiks, hiks, huaaa pa paaaaa"Alina menangis berteriak.

Daerah sini begitu sepi.Yang Alina rasakan hanya semilir angin yang sunyi

***

Disebuah ruangan,Ada seorang dokter yang sedang memeriksa keadaan Leefa.

Tiba-tiba dokter dikejutkan oleh teriakan anak kecil sedang menangis. Karena tugas memeriksa pasien belum selesai. Akhirnya dibiarkan saja.

Dokter tampak terkejut. Melihat pergerakan jemari pasien.Bola matanya bergerah seolah ingin membuka matanya.

Dokter segera memerintah suster agar segera menghubungi keluarga pasien.

Disebrang sana

"Ya hallo dokter"

  .....

"Alhamdulilah. Saya akan segera kesana dok"

Seseorang yang dokter hubungi tadi adalah Ghibran.Ghibran begitu senang saat mendengar perubahan baik pada Leefa.Itu tandanya masih ada secercah harapan.Dengan semangat Ghibran segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

***

Alina masih terduduk di ruangan tempat tadi ia terpeleset. Bagaimana bisa jalan,kaki nya saja sakit.

"Papa"

Dari kejauhan Alina melihat papanya datang.

"Alina,kok kamu ada di sini Nak"Ghibran panik. Kenapa putrinya bisa ada di depan ruangan tempat Leefa di rawat?.Ghibran mengikuti arah pandang Alina.

Ghibran melihat kaki Alina memerah.Dan di pipi Alina terdapat sisa bulir-bulir air mata
"Alina terkilir ya?"Alina mengangguk.

"Papa, Alina gak bisa jalan.Sakitttt kaki nya"

Akhirnya Ghibran memutuskan menggendong Alina ikut membawanya ke ruangan Leefa.

"mungkin ini sudah saatnya"batin Ghibran.

"Dok Gimana keadaan Istri saya"Tanya Ghibran terburu-buru kepada dokter.

"Papa dia siapa?"Tanya Alina menunjuk pada Leefa yang sedang berbaring.

"Tadi saat saya periksa. Kondisinya masih sama seperti tiga tahun belakangan ini.Lalu diluar saya mendengar tangis anak kecil dengan begitu keras...,mungkin karena suara yang terdengar nyaring itu membuat alam bawah sadar Istri bapak terbangun.Tadi Pasien sempat menggerakan jemarinya, dan bola matanya seperti ingin terbuka"

Mata Ghibran berkaca-kaca. "Ini bukan tentang suara yang memanggil alam bawah sadar Istri saya. Tapi ini tentang ikatan batin seorang Ibu dan Anak"

Dokter tampak terkejut.MasyaAllah ini benar-benar kebesaran Allah.

"Papa cewe itu siapa? " Karena meras a tidak mendapat jawaban dari papanya. Alina bertanya kembali.

Ghibran tidak lekas menjawab. ia membawa Alina kembali keruangan Alina saat di rawat.

***

Hallo jangan lupa Vote 😘😘😘😘

KESEMPATAN TERAKHIR(On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang