my efforts for you

3.3K 241 127
                                    

Seberapa besar kamu memberi luka, itu tidak akan berpengaruh apapun pada perasaanku. Hatiku selalu tertuju padamu, terbukti sampai saat ini aku masih bertahan untuk mu.

Almira Aresha.
.
.
.

Mira menggeliat saat badannya diguncang oleh seseorang. Samar-samar ia mendengar namanya dipanggil.

"Woi, Mir, bangun! Mir! Almira!"

Mira mengerutkan kening dengan mata yang masih terpejam. Otaknya segera mencerna pemilik suara itu. Anantha Pelangi. Tidak kah Pelangi  tau Mira sangat ngantuk saat ini?

"Diem Ngi, gue masih ngantuk".

"Ini, Riga, mau ngomong bentar katanya."

Mendengar nama sang pujaan hati disebut-sebut, Mira membuka matanya dan menegakan punggungnya. Pelangi bahkan harus menjauhkan tubuhnya karena gerakan Mira yang tiba-tiba.

Mira melihat ke sekelilingnya. Tidak ada Riga disini. Seketika tawa terdengar dari Pelangi.

"Kutil Badak, kaget tau gue!"

Pelangi semakin tertawa.

Mira mendengus. "Seharusnya gue gak usah percaya sama kata-kata lo."

"Hehe habisnya lo susah banget dibangunin."

Mira kembali melihat ke sekelilingnya, rupanya ia tertidur di Uks. Hal terakhir yang ia ingat adalah ketika ia pergi ke ruangan ini hanya sekedar tiduran. Dan tentunya sasaran tempat bolos mata pelajaran Biologi.

"Tapi gak usah bawa nama pangeran gue juga kali." Mira memutar bola matanya.

"Hidihh, pangeran dari mananya?" Pelangi seolah heran dan memasang wajah jijik.

"Dari hati gue lah!" Mira tertawa, geli dengan kalimat nya sendiri.

"Ngayal mulu, lo. Cepet ah ke kantin yu laper nih."

Bukannya beranjak, Mira justru kembali berbaring mencari posisi nyaman untuk tidur.

"Males ah."

"Lah, ini tidur lagi, ck. Cepet Mir,bangun!" Pelangi menarik-narik tangan Mira, berupaya cewek itu bangun dari posisinya.

Mira menepis tangan Pelangi. "Apasih! Sakit tau."

"Ke kantin dong, Mir." Pelangi merengek seperti anak kecil.

"Sama Sera aja."

"Sera ada kumpul Osis."

"Yang lain?"

"Udah dikantin semua. Gue ditinggal tau! Ayo ah ke kantin, laper nih."

Mira berdecak. "Yaudah lo tunggu diluar."

"Nah, gitu dong!" Pelangi tersenyum senang.

Mira beranjak dari ranjang, ia merapihkan rok dan rambutnya yang sedikit acak-acakan. Kemudian keluar untuk menyusul Pelangi.

Suasana kantin siang ini terlihat ramai dari biasanya. Suara siswi-siswi cempreng saling beradu. Mira sampai menutup telinga saking berisiknya.

Sementara Pelangi langsung ngacir ke stand siomay.

"Mir, mau nitip nggak?!" Teriak pelangi ditempatnya.

Mendengar suara Pelangi yang menggelegar, Mira menggeleng dengan cepat. Nafsu makan nya hilang mendengar teriakan sana-sini.

Mira mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kantin. Dan langsung melengos saat matanya tertuju pada segerombolan wanita yang tengah duduk-duduk cantik dimeja pojong ruangan. Segerombolan wanita itu adalah temannya dan Mira harus rela desak-desakan dengan pengunjung kantin agar bisa bergabung dengan temannya.

Tell Me Why?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang