I'm sorry for falling back into your shape
Almira Aresha
happy reading!
—Akhirnya Mira dan Sera keluar dengan muka bantalnya setelah mendekam didalam UKS. Beberapa jam sebelumnya, Mira memang berniat untuk pergi tidur disinggasananya. Dia tidak bisa tidur semalaman, entah kenapa matanya susah sekali untuk memejam. Dia baru bisa tidur saat jam-jam horor, parah sekali. Untungnya saja dia memasang alarm tepat waktu, jadi dia tidak perlu takut kesiangan sekolah.
Namun yang membuat Mira bingung adalah, ketika Mira berjalan, tau-tau saja Sera sudah ada didepannya. Mira pikir Sera akan mengahalangi niatnya dan menyeretnya ke kelas, seperti biasanya. Tetapi kali ini cewek itu mengatakan dia juga ingin tidur di UKS. Hal yang membuat Mira rasanya tidak percaya, ketika Mira bertanya kenapa, Sera menjawab dia sehabis maraton drama korea semalaman, dan saat ini dia mengantuk berat.
Setelah merapihkan rok juga rambutnya yang sedikit acak-acakan, Mira dan Sera kembali berjalan, berniat ingin ke kantin. Sesekali mereka membahas tentang tugas yang mereka tinggalkan tidur tadi. Mira hanya menjawab seperlunya saja, dia tidak mau membicarakan sesuatu yang malah bikin dia jadi pusing.
"Oh iya, kira-kira kali ini siapa, ya, yang nyalon ketua Osis?" pembicaraan Sera kini melenceng ke arah Osis.
Mira mendengus malas. "Gatau, yang jelas jangan lo!"
"Kenapa?" tanya Sera kebingungan.
"Lo itu udah kecil, kurus, ntar tambah kurus lagi kalo dikasih beban berat. Aduh sakit tau!" Sera tiba-tiba saja mencubit Mira, hingga kalimat cewek itu terpotong.
"Lagian ngomongnya ngaco banget."
Mira mengusap-usap bekas cubitannya dan sedikit menepi saat segerombol lelaki yang lari-larian dilorong kelas.
"Gue kan cuma kasian aja sama lo."
"Tapi, kan, gue udah persiapin semuanya. Sebagai teman, seharusnya lo dukung dong!" Sera memang sudah berniat untuk mencalonkan ketua Osis. Dia ingin mewujudkan salah satu cita-citanya. Meski belum tau siapa nanti yang akan menjadi saingannya, Sera sudah mempersiapkan semuanya jauh-jauh hari.
"Iya, iya, nanti gue jadi tim sukses lo deh. Tapi semoga lo gak menang, ya. Haha!"
"Jahat banget, sih." Sera
memberengut.Tawa Mira langsung terhenti saat melihat Sera berjalan mendahuluinya. "Eh, tungguin dong, Ser! Yaelah, pake kabur segala."
Mira menyusul Sera yang langkahnya semakin menjauh. Dia menyamakan langkahnya dengan Sera, napasnya sedikit tersenggal. Mereka meneruskan langkahnya, dengan sesekali membahas seputar Osis, lagi. Sera meminta pendapat mengenai program kerjanya, dia menjelaskan kepada Mira panjang lebar. Mira hanya iya-iya saja, dia tidak tau harus merespon apa.
Ditengah-tengah pembicaraan mereka. Mira memekik saat menabrak sesuatu didepan sana. Dia mengaduh dan mengusap dahinya yang terbentur.
"Kalo jalan liat-liat dong!" teriak Mira pada seseorang didepannya. Kalimat yang semula ingin ia lontarkan kembali, tertahan saat melihat Riga yang menjulang tinggi didepannya.
Kenapa Riga lagi? Katanya dalam hati. Mira sudah memegang tangan Sera dan berniat untuk menariknya dari sana. Tetapi, perkataan Riga yang keluar dari mulutnya membuat langkahnya tertahan.
"Lo pulang bareng gue."
"Hah?!" refleks Mira berlebihan. Dengan hanya kalimat sesederhana juga sedatar itu saja bisa membuatnya tak sadar berteriak. Hingga membuat siswa-siswi yang melewatinya melirik dengan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Why?
Teen FictionTerimakasih sudah mematikan harapan. Setidaknya sekarang aku tau untuk siapa hatimu. Setidaknya sekarang, sudah tidak ada lagi alasan untuk aku menggapaimu kembali. *** Dulunya, Almira dan Riga sangatlah dekat. Banyak ora...