Tenang saja, ini hanya bentuk dari sebuah keakbraban sesama teman. Bukan perasaan.
.
.
."Gue ke kelas duluan ya? Mir,mau bareng ga?" kata Sera menatap teman-temannya yang masih nongkrong dikantin.
"Ikut ikut." Mira bangkit dari duduknya. Melambaikan tangannya dengan genit,yang dibalas lemparan makanan ringan oleh temannya.
"Ke kelas kan?" tanya Mira saat ia dan Sera berjalan di lorong sekolah.
Sera mengangguk. "Mampir ke kelas Rani dulu,ya. Ngambil flashdisk gue"
"Pulang sekolah aja sih, Ser."
"Gak bisa. Rapatnya satu jam lagi."
Mira mencibir. "Rapat apa sih? Kaya pejabat aja lo."
"Rapat Osis, kenapa? Mau ikut?"
Mira menggelengkan kepalanya cepat. Sera sampai terkekeh melihatnya.
Mira kemudian mengambil ponselnya di saku kemeja. Sulit membagi fokus perhatian ponsel di tangan dan jalan di depan. Ia pun mengamit lengan Sera, untuk menuntunnya berjalan.
"Ya ampun, Mir, udahan dulu main hape nya kali. Lagi jalan juga."
Mira tidak mendengarkan perkataan Sera. Ia sibuk menscrool chat nya bersama riga dulu.
Riga
Udah pulang?Almira
Udah:)Riga
Maksudnya itu bu aylen
udah pulang?Almira
-_-
Mira tertawa geli. Yaampun dulu sih deket banget.sekarang boro-boro kayak gitu.
"Udah pulang?" Sera diam-diam mencuri pandang ke arah ponsel Mira. Dan langsung menggelengkan kepala saat membaca nama Riga disana.
"Kenangan dulu ngapain diobrak- abrik lagi, Mir."
"Berisik! Kaya tetangga gue yang— ANJRIT!" Mira meringis nyeri sambil mengusap-usap pinggulnya yang baru saja dicubit oleh Sera dengan keras.
Matanya langsung menatap Sera dengan nyalang. "SAKIT TAU, KAMPRET!"
"Iya, iya, tau." Sera terkekeh, dan langsung menuntun Mira kembali.
"Tau apaan? Ini tuh sakit gila, lagian cubitan lo kaya ema-ema aja tau gak. Yang dulu aja bekas nya belum ilang gue, sekarang tambah lagi. Nih, ya Ser kalau mau bikin karya tuh jangan dibadan orang, badan lo aja tuh cubitin sendiri supaya ngerasaiin sakitnya dicubit sama tengkorak berjalan." Mira tertawa kencang tetapi langsung dibekap oleh Sera.
"Hmmpj lepashin."
"Berisik, malu tau diliatin orang orang." Sera melepas tangannya dari mulut Mira. Kemudian menghampiri Rani yang berdiri didepan pintu kelasnya.
"bilang aja kalau dia malu gue sebut tengkorak berjalan haha," gumam Mira cekikikan sendiri.
Mira mengalihkan pandangannya pada Sera yang tengah berbincang dengan Rani. Dengan segaja kepalanya menjulur kedalam kelas, ingin tau suasana didalam kelas ini. Tetapi justru arah matanya malah menubruk Mading kelas yang diatasnya terdapat tulisan Xl. Ips 2.
Tunggu tunggu, tadi apa? Sebelas Ips dua?
Mira baru saja ingin mengalihkan pandangannya saat otaknya langsung teringat sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Why?
Teen FictionTerimakasih sudah mematikan harapan. Setidaknya sekarang aku tau untuk siapa hatimu. Setidaknya sekarang, sudah tidak ada lagi alasan untuk aku menggapaimu kembali. *** Dulunya, Almira dan Riga sangatlah dekat. Banyak ora...