Syuting hari pertama bersama model telah usai, sehingga ketiga member yang kebagian waktu hari pertama mendapat waktu istirahat lebih banyak. Baik itu Mark, Taeil dan Jaehyun dapat bernafas lega. Ketiganya sih enak, lokasi syuting mereka terlampau dekat satu sama lain. Apalagi untuk kasus Mark dan Jaehyun yang memang mengambil set di studio yang sama.
Senandung kecil bergema dalam ruang apartemen saat lampu otomatis di depan pintu masuk menyala, seorang gadis melangkah masuk dengan riang. Kakinya melompat-lompat kecil, berusaha menikmati kesenangan yang diciptakannya seorang diri.
Hal pertama yang disapa Lisa saat memasuki apartemennya adalah kamar mandi, ia segera mempersiapkan segalanya seorang diri. Mengisi bathub dengan air hangat, menuangkan sabun cair, wewangian citrus , kelopak bunga, susu cair khusus, dan terakhir menyalakan lilin aromaterapi.
Meditasi, siap.
Gadis itu segera menanggalkan pakaiannya, menggulung untaian surainya dan mulai memasuki bathub dengan perlahan. Maniknya terpejam saat tubuhnya terendam sempurna, menikmati rasa hangat yang memeluk tubuh telanjangnya.
Lisa tersenyum, benar-benar perasaan damai yang tak terungkapkan.
Ya, mari melupakan kejadian buruk dihari ini.
Tangan Lisa sedang sibuk mengeluarkan kepiting rebus yang ia panaskan di microwave saat dering ponselnya berbunyi, ia meletakkan asal mangkuk kaca yang masih mengepulkan asap itu keatas tatakan sebelum menggeser ikon hijau tanpa melihat si pemanggil.
'Wah... Benar-benar diangkat, annyeonghaseyo'
Lisa mengernyit, membaca nama si pemanggil dan gagal menyembunyikan keterkejutannya.
"Jung Jaehyun? Bagaimana kau mendapatkan nomorku?"
'Bukankah itu tidak penting?'
Ia bisa mendengar kekehan sang pemuda diseberang telepon, ponselnya diletakkan di meja setelah mengaktifkan mode speaker. Ia bangkit dan mengambil semangkuk nasi, Lisa lapar ngomong-ngomong.
"Jadi ada urusan apa kau menghubungiku? Kupikir kalian belum boleh memegang ponsel"
Lagi-lagi si pemuda terkekeh diseberang sana, sepertinya Jaehyun benar-benar orang yang ceria ya?
'Apa kau bercanda? Agency kami tak sejahat itu untuk melarang kami memegang ponsel sebelum menang di music show, kami sudah memegang ponsel bahkan semenjak beberapa Bulan setelah menjadi trainee'
"Hoo... Begitu ya... "
Si gadis berhenti menggigit daging yang berada di capit kepitingnya. Tatapannya menerawang, ia terkekeh.
'Ada apa?'
"Uh... Aniya"
'Eh-hey... Sudahlah ceritakan saja... ada sesuatu, tentang ponsel bukan?'
"Dasar bocah pintar"
'Jika kau lupa kita seumuran'
Gadis itu terkekeh lagi sebelum akhirnya menceritakan segalanya pada Jaehyun, Lisa benar-benar mengatakannya pada si pemuda. Tentang dirinya, tentang Ten, tentang segalanya. Lisa tau ini bodoh, tapi ia percaya Jaehyun. Ia mengatakan segalanya, tanpa ada satupun yang tersisa untuk disembunyikan.
"Ah..."
Pemuda Jung menghela nafas, memejamkan mata meresapi hembusan angin lembut yang menerpa wajahnya. Maniknya terbuka, menyapa hamparan lampu-lampu gedung yang menghiasi pemandangan malam Seoul.

KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Say? [END]
FanfictionTentang Lisa, tentang Ten, tentang Taeyong. Lisa mencintai Ten, sangat. Saat pemuda itu meminta izinnya untuk pergi meraih mimpi, Lisa tak punya pilihan selain melepasnya. Namun Ten benar-benar lepas, selayaknya layangan yang putus. Lisa berusaha me...