"Blackpink in your area...."
Lagi-lagi lagu itu, Ten nyaris jengah mendengarnya. Ia akui lagu tersebut memang berkualitas, liriknya pun amat Bagus diiringi musik yang easy listening dan addict, sangat catchy bahkan saat pertama kali terdengar.
Ia mengerti jika orang-orang menjadi begitu excited terhadap girlgroup baru YG Ent. tersebut, tak terkecuali rekan-rekan segrupnya. Pagi, siang malam, dua lagu yang ia ingat berjudul Boombayah dan Whistle terus menggema memenuhi dorm mereka.
Jika satu member selesai memainkannya, akan ada member lain yang mulai memainkannya lagi, estafet seperti itu sepanjang waktu. Padahal saat ini Ten sedang membutuhkan ketenangan, ia tengah harap-harap cemas saat ini. Beberapa hari yang lalu, ibunya mengirimkan Ten sebuah surat via e-mail.
Surat panggilan untuknya dari pemerintah Thailand, mengikuti undian penentuan apakah ia akan wajib militer atau tidak.
Pun kala NCT127 ㅡyang sayangnya tak menyertakan Ten di dalamnya telah comeback dan melakukan promosi, pemuda itu masih heran bagaimana orang-orang yang ditemuinya sepanjang jalan begitu antusias membicarakan Blackpink.
Saat ini Ten sedang berada di gedung penyiaran Inkigayo, menelusuri koridor guna menuju ke ruang ganti member NCT. Ia datang berkunjung, dalam rangka mendukung teman-teman nya di NCT127 sekalipun Ten tak tergabung dalam sub-unit itu.
Langkahnya beradu santai, menelusuri koridor sembari menyapa beberapa grup yang berpapasan dengannya. Ada yang melakukan comeback stage seperti teman-temannya, ada juga yang sepertinya baru melangsungkan debut di SBS Inkigayo.
Seharusnya Ten bersama manager hyung, namun sang manajer harus pergi memarkirkan van agak jauh dan menyuruh Ten berjalan lebih dulu. Hari ini selain NCT127, ada juga Blackpink dari YG Ent sehingga jumlah fans yang hadir membludak lebih dari biasanya.
Parkiran SBS benar-benar padat, bahkan mereka yang berada diluar kuota untuk menyaksikan di dalam studio tak pulang dan lebih memilih untuk menunggu di luar gedung.
Hingga ia berpapasan dengan dua orang gadis cantik yang sedang asyik mengobrol, maniknya bergulir dan beradu pandang dengan permata Bambi gadis yang lebih tinggi. Hanya sepersekian detik, karena gadis dengan surai lime tersebut langsung mengalihkan tatapannya.
Langkah Ten terhenti disana, debar jantungnya berpacu dalam denyutan abstrak yang membuatnya bergetar.
Yang tadi itu... mustahil 'kan? Apa yang orang itu lakukan disini, maksudku... Bagaimana bisa ia dengan begitu mustahil berada di tempat ini?!
Ini mungkin hanya halusinasinya. Namun tetap saja, Ten ingin memastikannya sendiri. Jadi ia memutar langkah, berbalik arah dan mengikuti jejak dua orang gadis yang menghilang di balik sebuah pintu. Seolah mengejeknya, ada suara yang terlampau familiar terdengar olehnya sepersekian detik sebelum pintu tersebut tertutup rapat.
"Ne, Jennie eonnie"
Manik Ten bergulir, menatap plang yang tersemat pada pintu ruangan yang baru saja dimasuki oleh dua orang gadis tersebut.
Blackpink Of YG Entertainment
Ia terpaku ditempatnya, tatapan sang pemuda begitu lurus tanpa berkedip. Menatap sebaris tulisan itu dalam diam, is this even real?
"Pfft... Hahaha"
Ten tertawa seorang diri, tak cukup kencang untuk menarik perhatian orang lain, namun cukup aneh untuk diamati. Jemari si pemuda mengusap titik air di ekor matanya, memutuskan untuk melanjutkan langkah ke tujuan awal. Tiba-tiba saja langkahnya begitu ringan, seperti beban berat telah diangkat dari bahunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/122251271-288-k948643.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Say? [END]
FanficTentang Lisa, tentang Ten, tentang Taeyong. Lisa mencintai Ten, sangat. Saat pemuda itu meminta izinnya untuk pergi meraih mimpi, Lisa tak punya pilihan selain melepasnya. Namun Ten benar-benar lepas, selayaknya layangan yang putus. Lisa berusaha me...