Kenapa?

6K 1K 25
                                    

Sebenernya lagi galau banget, lagi-lagi group kesayangan saya, Cinta pertama saya, bias pertama saya, fandom pertama saya terkena badai. Semoga Tuhan melindungi mereka, saya gatau gimana saya bisa berjalan jika mereka benar-benar bubar 😢 mereka salah satu cahaya dalam hidup saya, ini serius..

.

Jangan lupa click ☆⇨★

.

Klik

Senyum cerah merekah, maniknya bergulir menatap langit biru yang begitu cemerlang. Ia terpejam, menghirup udara segar sebelum mulai melangkah pelan dengan sneakers biru dan snapback hijau.

Lisa melantunkan lirik Fire Truck milik NCT sambil melangkah pelan, tujuannya hanya satu.

Gedung SM Entertainment.

Kumpulan fans tampak bergerombol di depan bangunan megah tersebut, dari aksesorisnya sepertinya ada beberapa kubu fans. Cassie, ELF, Sone, MeU, Shawol, EXO-L, Reveluve, dan NCTzen.

Serombongan fans dengan atribut berwarna pearl aqua green langsung bergerombol saat van putih terparkir di depan gedung, beberapa membawa fanboard namun mayoritas fansite lah yang saling berebutan mengambil gambar dengan kamera professional masing-masing.

Lisa mengernyit, ah rupanya itu SHINee. Wah... Choi Minho tampan sekali, ia tersenyum cerah. Mau mendekat, tapi para Shawol benar-benar menutupi pandangan. Bibirnya manyun, hingga van lain berwarna hitam terparkir tepat disisinya.

Ia terkejut, lebih terkejut lagi saat para NCTzen langsung menyerbunya hingga Lisa terhimpit ke dinding van. Ia meringis, berusaha mendorong mereka yang menghimpitnya namun tenaganya kalah jauh. Hingga pintu van terbuka dan seorang pemuda langsung meraih tubuh Lisa yang terdorong, ia membantu gadis itu dan menyuruh fansnya untuk menjadi lebih tertib.

"Hey... Lihat sekitar kalian aduh... Lihat ini, ada orang yang terdorong"

Lisa terperangah, pemuda yang masih menyentuh kedua lengannya itu sangat tampan. Seperti seorang pangeran yang keluar dari manhwa, ia menegur fansnya dengan begitu lembut sehingga mereka menunduk dan meminta maaf. Ia terdiam, pemuda itu sempat melemparkan wink tersembunyi padanya sebelum beranjak dengan diikuti para fans.

Ia mundur sedikit, mendongak saat menyadari ada sosok lain yang keluar dari van tersebut. Pemuda lain yang tak kalah tampan, dengan masker hitam dan topi putih. Namun meskipun begitu Lisa masih dapat mengenalinya, manik keduanya bertemu dan pemuda itu sempat terbelalak sebelum mengalihkan tatapannya dan berjalan cepat.

Itu Ten, tapi kenapa terlihat seperti pemuda itu mengabaikannya?

Kakinya terpaku di tempat itu, bahkan hingga seluruh fans telah beranjak dan meninggalkannya seorang diri. Ia masih berusaha menelaah keadaan, sejujurnya hatinya terguncang. Yang tadi itu sungguh Ten kan? Tapi kenapa pemuda itu hanya berlalu?

Lisa tersenyum tipis, ia menggeleng pelan. Mungkin ia mengabaikannya karena disana ada begitu banyak fans, ya mungkin saja. Mungkin Ten tidak mau menyebabkan skandal, ya... mungkin saja begitu. Ia menepuk tangan final, Lisa sudah memutuskan untuk tidak berpikiran buruk pada Ten.

Lisa mencintai Ten, begitupun sebaliknya.

Itukah yang ia yakini.

'Fire truck!'

Dering ponselnya menggema, dan Lisa yang terkejut tak mau menunggu lama hingga langsung mengangkat panggilan masuk tanpa melihat sang penelpon.

'Hey kau ke Korea? Aku baru baca pesanmu, maaf kemarin aku sibuk tour!'

"Uh... Hah? Siapa ini?"

'Hey bodoh, naneun na! Kunpimook! Bambam! Temanmu yang paling tampan!'

Kesadaran Lisa kembali dan senyumnya segera merekah tatkala maniknya membaca nama kontak 'Bae♥Bam' yang tercetak pada layar ponsel sang gadis.

"Yaa! Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"

'Paman menghubungiku, beliau bahkan mengirimkan alamat apartemen mu padaku!'

"Really? Aish sudah kuduga... Papa benar-benar..."

'Kau tahu apa yang dikatakan beliau padaku?'

"Apa? Apa?"

Lisa berjalan pelan menyeberangi zebra cross, tidak perlu naik kendaraan umum. Papanya memang begitu baik dan pengertian, sangat malah. Letak apartemen Lisa berada dalam jarak yang cukup dekat dengan gedung SMEnt, cukup berjalan kaki selama 15 menit.

'Beliau menyuruhku untuk memastikan kulkasmu tak pernah kosong, paman bahkan memaksaku untuk terus mengontrol dirimu dan memastikan kau makan dengan baik.'

"Astaga Bam... Dia bahkan menghubungiku setiap pagi!"

'Tapi paman beralasan, setiap menelepon mu yang ia ingat dan bisa ia katakan hanya betapa ia merindukanmu. Terlalu rindu sampai lupa menanyakan kabarmu'

"Apa kau sibuk? Mari bertemu!"

'Sibuk pun aku akan tetap menemuimu! Apapun untuk Pokpak ku tersayang~ kita bertemu di apartemenmu saja'

Gadis itu memutar mata, sedikit menunduk. Ia menyadari, beberapa pasang mata orang yang berpapasan dengannya menatap dirinya intens. Entah itu pria atau wanita, mungkin karena postur tinggi sang gadis dengan wajah blasterannya yang justru terlihat seperti orang Rusia.

Lisa tampak bersinar, diantara para pejalan kaki ditengah kota Seoul.

.



.

Tbc


.



.

Lagi ga bisa chuap chuap panjang lebar, jangan lupa komen

©RoyalistDreamers

How Can I Say? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang