"Latihannya cukup sampai disini"
Empat orang gadis dengan pakaian serba hitam menghela nafas lega, mereka menjatuhkan diri di atas lantai. Saat trainer yang berasal dari Amerika tersebut meninggalkan ruangan, keempatnya berseru dengan suara tercekik.
Terlalu lelah, mereka kelelahan tentu saja. Hari ini jadwal latihannya lebih panjang, karena waktu comeback mereka semakin dekat. Benar, saat ini Blackpink tengah mempersiapkan comeback pertama mereka setelah debut. Seri digital album yang merupakan lanjutan dari Square One.
Lisa berbaring telentang di tengah ruangan, menyahut seadanya saat tiga member lain menuju ruang ganti. Mereka mau mandi, setelahnya mungkin bergegas kembali ke dorm. Namun Lisa masih terlalu lelah, jadi ia lebih memilih mengistirahatkan tubuhnya lebih dulu.
Sepasang permata bambi terpejam, membuat keheningan melanda saat satu-satunya suara yang terdengar disana hanya hembusan nafas sang gadis.
'Sekarang benda ini jadi milikku'
'...berhati-hati dan tutupi identitasmu, baby...'
'...baby...'
"Hahh!"
Maniknya terbuka, kembali ke dunia nyata saat paras Taeyong secara tak terduga muncul dalam benaknya. Kenapa juga Lisa jadi terbayang-bayang kejadian tempo hari? Suara lembut itu, genggamannya yang terasa pas. Uhh... Menyebalkan.
Gadis itu bangkit kemudian, mendudukkan diri dengan meluruskan kakinya. Kedua tangan sang gadis berada di belakang, menopang tubuhnya. Lehernya sedikit direnggangkan, surai yang disimpul asal bergoyang pelan saat ia menatap pantulan wajahnya ke dalam cermin.
'Baby..'
"Hiihh!!!"
Lisa melotot, menggosok matanya saat sosok Taeyong yang berada di balik punggungnya tampak dalam pantulan cermin. Kepalanya berbalik tergesa hingga ia mengaduh sakit, mendesah saat mendapati dirinya merupakan satu-satunya penghuni di ruangan tersebut.
Hilang
Helaan nafasnya kembali teratur, pemuda yang mengejutkannya itu lenyap bagaikan tetesan hujan. Lisa menyentuh dadanya perlahan, merasakan degupan jantungnya yang kian menggila. Sial, rasa lelah membuatnya berimajinasi.
Mungkin ia harus mandi, ya... Tubuhnya terlalu penat, ini membuat pikirannya keruh dan terus membayangkan hal yang tak masuk akal. Ia segera bangkit, menuju ruangan lain yang terdapat disana. Ruang ganti khusus, dengan fasilitas shower room.
Sepanjang perjalanan pulang dari agency, Lisa tak dapat memejamkan maniknya barang sedetikpun. Padahal member lain yang kelelahan telah jatuh terlelap, sekalipun jarak dorm ke YG Entertainment tak begitu jauh.
Tubuhnya lelah butuh istirahat, begitupun otaknya. Namun entah kenapa, pikirannya yang tak kenal lelah malah kembali menghadirkan sosok leader NCT itu dalam benaknya. Nyaris membuatnya frustasi, Lisa membuang pandangannya ke luar jendela.
'Baby...'
"Hmmp!!"
Kedua tangan sang gadis membungkam bibirnya sendiri, mencegah dirinya untuk berteriak saat Taeyong muncul di samping van mereka dengan mengendarai motor sport berwarna merah marun. Gila! Lisa berkedip-kedip cepat, memastikan segalanya saat lampu jalan berwarna hijau kembali.
Oh sial, hanya imajinasinya. Motor itu melaju, dan sang pengemudi tak ia kenali sama sekali. Ini semua hanya imajinasi Lisa yang terlalu mengerikan, membawa sosok Taeyong untuk muncul di mana saja ㅡmenghantuinya. Menghadirkan figur pemuda itu dalam berbagai kesempatan, dan sekarang Lisa nyaris gila karenanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Say? [END]
FanfictionTentang Lisa, tentang Ten, tentang Taeyong. Lisa mencintai Ten, sangat. Saat pemuda itu meminta izinnya untuk pergi meraih mimpi, Lisa tak punya pilihan selain melepasnya. Namun Ten benar-benar lepas, selayaknya layangan yang putus. Lisa berusaha me...