Saya gapunya alasan lain, Lucid baru apdet karena sibuk banget. Dan jari tangan Lucid sempat cidera, terlalu banyak aktifitas katanya.
Mohon maaf utk yang telah menantikan ff ini 🙇
.
"Woahhh.... Apa kau orang Rusia?"
"Uh... Apa?"
"Ani... Maksudku... Ah kenalkan dulu, namaku Mark. Wajah mu terlihat seperti wajah gadis Rusia!"
Lisa tersenyum cantik, tangannya menjabat uluran tangan Mark yang membuat wajah bocah itu berbinar binar. Ia tersenyum cerah saat melihat Lisa terkekeh, wah... sepertinya Mark benar-benar menyukai sang gadis, dalam konteks ia melihat Lisa sebagai mataharinya.
"Menurutku ia justru terlihat seperti orang Canada, bagaimana hyung?"
Yang ditanya masih sibuk tersenyum aneh, sedangkan Jaehyun mengernyit oleh tingkah Taeyong.
"Bagiku dia terlihat seperti masa depanku"
"EEEYYY!!!!!"
Seluruh member NCT U kompak memukul tanggung Taeyong saat Lisa malah tertawa dengan pipi yang memerah. Namun jika dilihat, diantara keenam pemuda itu ada satu orang yang tidak terlarut dalam pembicaraan dan. Ten berdiri dibalik kumpulan member dan hanya terdiam, tak mau membuat dirinya terlihat mencolok.
Disaat yang lain tertawa, ia hanya terus terdiam. Pikirannya kosong, dan setelah memutuskan beberapa hal Ten tahu... Langkah apa yang harus ia ambil.
"Emmm... Sebenarnya.."
Seluruh perhatian kembali tertuju pada gadis cantik bersurai blonde tersebut, ia tersenyum manis sambil memiringkan kepalanya imut. Taeyong jadi makin suka, jadilah ia maju selangkah ㅡnamun kembali ditarik mundur oleh Taeil.
"Aku orang Thailand"
"Wah benarkah?"
"Diluar dugaan, padahal aku melihat rasa western di wajahmu"
"Noona berarti bisa masak Tom Yum Goong?"
"Pantas saja kau cantik sekali, kau Putri Thailand ya?"
Mendengar pertanyaan yang terakhir membuat Taeyong lagi-lagi menerima jitakan Taeil, sedangkan Lisa lagi-lagi harus tertawa. Ini diluar dugaannya, melihat wajah Taeyong, dipikirnya pemuda itu sangat dingin dan angkuh. Diluar dugaan, ternyata dia begitu hangat dan suka bercanda.
"Kalau begitu Lisa-ssi berasal dari Thailand mana?". Taeil yang paling tua maju selangkah, tidak seperti Taeyong. Dia maju karena Jaehyun dan Taeyong sibuk berdebat.
"Aku dari Bangkok..."
"Wah! Bangkok!!! Sama dengan Ten hyung! Kami juga punya member asal Thailand loh! Namanyaㅡ"
"Chittaphon..."
Keduanya menahan nafas... Saat manik itu bertemu, baik Lisa maupun Ten. Dan gadis itu, kerinduan yang membuncah memenuhi hatinya membuat bibir sang gadis secara otomatis melantunkan nama prianya. Chittaphon-nya, seseorang yang begitu amat dia rindukan.
Mark langsung menarik tangan Ten yang berdiri paling belakang, ada sesuatu yang aneh dari tatapan pemuda Thailand itu.
Dan sekarang, pemuda yang dirindukan Lisa berdiri dihadapannya dengan sosok yang begitu keren dan dalam keadaan yang begitu baik. Lisa bahagia, maniknya memanas. Ia tahu ini bodoh, dia ingin menangis melihat Ten baik-baik saja. Berhadapan dengan Ten seperti ini membuat debar jantungnya menggila, tapi ia tak boleh menangis.
"Eh... Noona tahu nama asli Ten hyung? Jangan-jangan Kalian saling kenal ya? Ten hyung juga dari Bangkok loh!"
Bibir sang gadis kelu, terlalu bahagia. Telapak tangannya mendingin saking gugupnya. Ia berusaha memilih kata, dan akhirnya kedua belah bibir itu terbuka.
"S-Sebenarnya... Chitㅡani Ten itu"
"Tidak, kami tidak saling kenal. Apa aku adalah bias mu? Wah... Senang sekali rasanya, bisa bekerjasama dengan fans kami dalam comeback project kali ini... Terimakasih telah mendukung NCT ya"
Palsu, pemuda itu tersenyum palsu dan menatap Lisa seolah hari itu adalah pertemuan pertama mereka sejak keduanya memijak bumi ini. Dan sebuah titik dalam sudut hati Lisa yang terdalam seolah tertusuk, rasanya jauh lebih menyakitkan dibanding saat pemuda itu mengabaikan nya tempo hari.
Kenapa... Ten?
.
...
.
...
♔
...
.
...TBC
...
.
...
♔
...
.Jadi Gimana chapter ini? Ff pertama yang saya ketik setelah long hiatus, apakah gaya penulisan Lucid berubah? Aneh kah? Mengecewakan? Mianhae T.T
©RoyalistDreamers

KAMU SEDANG MEMBACA
How Can I Say? [END]
ספרות חובביםTentang Lisa, tentang Ten, tentang Taeyong. Lisa mencintai Ten, sangat. Saat pemuda itu meminta izinnya untuk pergi meraih mimpi, Lisa tak punya pilihan selain melepasnya. Namun Ten benar-benar lepas, selayaknya layangan yang putus. Lisa berusaha me...