'Bukannya aku ngga mau nerima laki-laki untuk mengisi hati ini. Hanya saja aku takut untuk memulai hubungan'
-Fitriana Ayudia Wijaya
***
Suasana kantin hari ini memang sangat ramai, banyak siswa yang menghabiskan uang jajan dan waktu istirahatnya di kantin. Seperti keempat gadis cantik tapi dingin ini.
"Pelan-pelan kali Nat makan nya" Ujar Ayu pada Anat yang sedang makan seperti orang kerasukan.
"Hehehehe, tadi gua ngga sarapan karena ibu gua ngga masak, makanya gua laper banget" Jujur Anat lalu kembali menyantap kembali nasi gorengnya.
"Hah? Lu ngga sarapan Nat?" Tanya Lina dengan ekspresi kaget nya. Anat menganggukan kepalanya.
"Huh" Lina membuang napasnya sebentar.
"Untung ngga pingsan Nat. Hahaha" ejek Lina. Anat berhenti mengunyah lalu menoyor pala Lina.
"Hahahahaha, udah lanjut makan lagi Nat ngga usah dengerin Lina" bela Ayu pada Anat.
Ketika mereka asik makan sambil bercanda gurau tiba-tiba datang empat pria mendekat ke bangku mereka.
"Boleh kita duduk disini?" tanya salah satu pria tersebut. Lina, Anat, dan Karin menengok ke sumber suara. Lalu mereka memperhatikan keempat pria tersebut kemudian mengangguk.
"Makasih" Ucap Rey si pria tersebut kepada mereka.
Bangku yang semula ramai oleh candaan keempat gadis tersebut seketika menjadi hening karena kehadiran empat pria tersebut yaitu Rey, Rezi, Yuda, dan Adit.
"Ekhem" deheman Yuda mencairkan suasana.
"Duh udah kaya kuburan aja sepi banget" Yuda mencoba angkat bicara namun tidak ada yang membalas.
"Yah kacang!" dumel nya.
Ayu meletakan sendok dan garpunya karna sudah selesai makan lalu meminum tehnya.
"Kalo mau rame pasar sono, kalo perlu berdiri aja tengah jalan!" Jawab Ayu dengan nada ketusnya.
Yuda menengok dan tertawa bahagia, "Akhirnya kambing conge ngga culean lagi, makasih ya allah" Ayu memutarkan bola matanya seolah enggan untuk membalas.
"Yu, kok lu cantik yah kalo lagi marah gitu" puji Rey. Ayu melirik Rey lalu mengangkat sebelah alisnya.
"Di liat-liat kayanya Lina juga keliatan anggun kalo diam gitu" Seolah tidak mau kalah, Rezi pun sama seperti Rey.
"Dasar playboy cap croccodille" umpat karin.
"Kenapa Rin?" Tanya Adit.
"Ga" Jawab Karin dengan singkat.
***
Tiba-tiba ponsel Ayu berdering menampilkan nama vitto disana. Ayu mengangkat panggilan nya,
"Ada apa?""...."
"Mereka?"
"...."
"Yaudah, gua kesana bawa mereka"
Ayu mematikan sambungan nya.
"Ada apa Ay?" tanya Adit, karena hanya dia yang memperhatikan Ayu berbicara lewat telepon.
"Widiiihhh.. Belom pacaran manggilnya udah 'Ay' aja" Ejek Yuda dengan suara yang lantang sambil sesekali bersiul dan membuat semuanya bersorak.
'Ciiiieeeeeeeeee'
'Woy, PJ nya kali'
'Oy, pacaran diem-diem bae'
'Cie, Putri Salju dan pangeran kudanya'
Perasaan Ayu sudah mulai panas, rasa kesalnya sudah mulai memuncak sampai ke ubun-ubun.
Karena sudah sangat kesal, Ayu menggebrak meja dan membuat semua orang dikantin terdiam,
'kodok ayam monyong' latah Yuda membuat semuanya tertawa.
Ayu menatap tajam Rey, Rezi, dan Adit secara bergantian lalu menatap Yuda dengan sangat tajam, "kalian ber-EMPAT ikut gua!" suruh ayu.
"Mau ng-"
"Sekarang!" Ayu memotong ucapan Rezi dengan nada yang membentak.
****
Typo bertebaran~
Vote & comment di tunggu^^
Follow juga wattpad Fitriyani1222 diantika1053Happy reading!
Salam, author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboys Vs ColdGirls
Teen Fiction#teen fiction 18/03/2018 Bagaimana cara seorang badboy yang berusaha mencairkan sifat dingin gadis yang ia sukai? Akankah gadis itu luluh? atau sebaliknya? membencinya, mungkin? Karna gua yakin, cepat atau lambat gua bisa cairin sikap dingin l...