Chapter 9

4.9K 266 0
                                    

Mengerjakan tugas sekolah adalah rutinitas yang harus dilakukan tiap malam. Lina yang sedang asik mengerjakan PR-nya tiba-tiba menengok ke arah pintu karna pintu kamarnya terbuka.

"Lin, kamu masih belajar?" Vera (ibu Lina) berusaha untuk mengalihkan pandangan Lina pada setumpukan tugasnya.

"Masih mah, ada apa?"

"Gapapa, kalo udah selesai cepet tidur yaa sayang." suruh Vera sambil mencium pucuk pala Lina

"Iya mah"

Pukul 06.10 Ayu sudah siap dengan seragam sekolahnya, karna hari ini adalah hari Rabu. Rabu adalah hari dimana Ayu harus datang pagi karena satu alasan yaitu PIKET.

"Mah, aku berangkat yaa" teriak Ayu kepada mamanya yang sedang berada di dapur.

"Iya, hati-hati sayang." balasan Sari, ibunya Ayu.

"Yu, gantian sini nyapunya lu buang sampah aja!" Ayu menganggukan kepalanya saat Siska meminta untuk bergantian.

Dengan santai Ayu berjalan menuju tempat pembuangan sampah tanpa peduli dengan bisikan-bisikan cabe-cabean.

'Eh kak Ayu kok mau buang sampah yaa.'

'Osis emang harus gitu'

'Kak Ayu follback'

'Kasian kak Ayu'

'Ngapain dikasianin. Udah tugasnya!'

Dan masih banyak lagi omongan mereka tentang Ayu.

"Ini tempat pembuangannya udah penuh banget, mana bau!" dumel Ayu.

Ayu menahan napasnya selama membuang sampah tersebut. Ayu berbalik untuk kembali ke kelas saat berbalik ia melihat seorang pria memasuki wc perempuan.

"Woy!" teriak Ayu.

Laki-laki itu berlari terus tanpa melihat ke arah Ayu. Ayu terus mengejar nya sampai ketika laki-laki itu terjatuh karena menginjak tali sepatunya sendiri.

"Ampun.. Sumpah Ampun, gua ngga macem-macem disana. Sueerr deh." ampunnya kepada Ayu. Ayu merasa tak asing dengan suara laki-laki itu. Lalu Ayu menarik kerah baju laki-laki tersebut. Ternyata?

"Lu!" Pekik Ayu

"Pliss. Tolong. Ampun. Mohon. Jangan bilangin pak kumis nan botak alangkah indahnya itu." mohon Yuda membuat kening Ayu berkerut.

"Gua bakal jujur. Oke jadi gini, tadi gua kebelet pipis gua udah ngga tahan karna nih air udah diujung" jelasnya.

"Terus?" Ayu menatap nya dengan tajam.

"Ngga usah liatin gitu! Terus, karna toilet cowo jauh dan gua liat di toilet cewe sepi yaudah, gua masuk aja karena udah ngga tahan pengen pipis." Yuda menjawab dengan jujur.

"Tolong jangan kasih tau siapa-siapa. Gua janji apapun yang lu mau gua bakal turutin"

"Semuanya?" Ayu meyakinkan.

Yuda menganggukan kepalanya. Seakan memikirkan sesuatu, Ayu menatap Yuda dengan tatapan khasnya itu. MEMATIKAN!

"Gua ngga mau apa-apa." Ayu menjawab dengan muka datarnya lalu meninggalkan Yuda yg berada di tengah koridor.

"Hah?" Yuda terkejut.



***

Masih mau lanjut ngga? Suka emang? Kalo suka, kasih votenya dong^^

Happy reading!
Salam, Author.

Badboys Vs ColdGirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang