Chapter 3

8.3K 465 1
                                    

                 ~~Typo bertebaran~~
                     ~Harap maklum~
___________________________________________

Suasana ruang kelas 11 Ipa 2 mulai berisik tak karuan karena 10 menit lagi bel akan berbunyi dan 5 menit sebelum masuk siswa harus sudah berada di lapangan.,

"Lin, ayu mana?" tanya Karin kepada Lina yang sedang merapihkan bajunya.

"Ngga tau!"

"Udah lah Rin. Ngga usah cemas, Ayu bentar lagi juga dateng" jawab Anat berusaha menenangkan Karin.

"Tau Rin, kita disekolah ini terkenal dengan sebutan cewe es, masa cewe es panik sih" celetuk Lina

"Yah gua tau, kita tuh dingin tapikan cuma di depan laki-laki, jadi wajar dong kalo gua khawatir sama Ayu." Karin memang begitu, dibalik sifat yang dingin dia memiliki rasa perduli yang tinggi terhadap semua sahabatnya.

Tak butuh waktu lama yang ditunggu akhirnya dateng juga,

"Tuh Ayu" tunjuk Anat

"Duh Yu, kalo jalan liat-liat dong!" omel jenifer (sicabe-cabean).

"Gua salah?" Tanya Ayu sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iya!" jawab Jenifer sambil menyilangkan tangan di dadanya.

"Oh!" jawab Ayu singkat, dan langsung melenggang pergi meninggalkan jenifer yg sibuk ngoceh.

"Lu bertiga udah siap?" tanya Ayu kepada ketiga sahabatnya.

Dan yg ditanya hanya menatap sinis,

"Sorry gua agak terlambat, biasalah osis" jelas Ayu

"Oke, kali ini di maafin tapi lain kali, liat aja!" ancam Karin.

"Yaudah ayo kelapangan!" suruh Anat.

Saat mereka ingin keluar kelas tiba-tiba Anat mengingat sesuatu bahwa dia blm mengambil topinya.

"Kalian duluan aja, gua lupa bawa topi" langsung berlari menuju kelas tanpa mendengar jawaban ketiga sahabatnya.

"Hm" Karin, Ayu dan Lina hanya menjawab dengan gumaman dan menuju lapangan.

Saat ingin kembali ke kelas, mata Anat menangkap ada sosok pria pergi ke arah gudang, karena Anat penasaran lalu dia mengikuti sosok pria itu.

Dan saat didepan gudang, Anat melihat tidak hanya ada satu pria, tapi ada dua pria lagi yg Anat yakin pasti teman si pria itu dan disitu ada sebungkus rokok.

"Rokok? Jangan-jangan mereka ngerokok?!" tebak Anat dalam hati.

"Nat?" suara Ayu membuat Anat terkejut

"Ya ampun Yu, ngagetin aja" ucap Anat sambil mengelus dada.

"Ngapain sih?" tanya Ayu penasaran.

"Tuh!" tunjuk Anat pada bungkus rokok ketiga pria itu

"Oh, kenapa sama mereka?"

"Bukan merekanya tapi bungkus rokok!" jelas Anat

"Bungkus rokok?" tanya Ayu.

"Iya! Mereka ngerokok!" jelas Anet lagi.

"Lu kelapangan aja, biar gua yg ngurusin mereka!" suruh Ayu dan Anat hanya menganggukan kepalanya.

Satu, duaa,.. tigaaaa

Ayu berhasil membuka pintu gudang itu.

"Kenapa? Kaget?"

"Lu ngapain disini?" tanya salah satu diantara mereka

"Sekarang ikut gua atau gua panggil kepsek buat kesini!?" ancaman Ayu berhasil membuat ketiga pria itu tunduk padanya.

"Rezi, Rey, Adit! Sudah berapa kali bapak bilang ini area sekolah, bukan tempat tongkrongan. Kenapa kalian ngerokok?" omel kepala sekolah.

"Kalo udah hobi susah pak" jawab Rezi.

"Yah tapi tidak harus di area sekolah juga, sekarang gara-gara kalian saya jadi tidak bisa menyampaikan amanat"

"Bapak juga sering ngerokok di ruang guru kan? Tapi kita biasa aja" jawaban Rezi yang kedua kali membuat mata pak setyo (kepsek) melebar.

"Sekarang saya mau kalian bertiga bersihkan halaman belakang! Ayu bawa mereka!" kesal nya.

"Iya pak" singkat Ayu.

"Tuh yang itu masih ada sampahnya!" suruh Ayu seakan dia bos di sana.

"Sabar" jawab Adit.

"ngga ada sabar-sabaran!" bentak Ayu.
Ketika sedang mengawasi ketiga pria itu, tiba-tiba Ayu mendengar suara dari arah pagar belakang sekolah.

-----------------------------------------------------------------

Budidayakan tinggalkan jejak, vote atau comment sebanyaknya^^
Kurang sempura? Wajar dongg, kan manusia ngga ada yang sempurna. Hehe

Happy reading!
Salam, Author.

Badboys Vs ColdGirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang