Chapter 16

4.3K 188 6
                                    

Happy reading!
Typo bertebaran~

Malam yang cerah ditambah cuaca yang dingin semakin membuat suasana di tempat tongkrongan Keempat badboy menjadi seru dan ditambah dengan lelucon-lelucon mereka.

"Hahahaha, gila lu Yud." Ucap Rezi.

"Kualat lu Yud ganggu ibu-ibu lagi nyuci." Lanjutnya.

"Gua cuma mau bales dendam doang. Waktu itu dia udah sembarangan potong ayam gua." Curhat Yuda.

"Tapi bisa pake cara lain kali Yud. Gak harus lu tarik juga tali BH-nya. Hahahaha" Adit pun ikut bicara.

"Salah dia, suruh siapa nyuci diluar. Udah gitu cuma pake sarung." bela Yuda.

"Terus kok lu bisa tarik tuh tali?" Tanya Rey.

"Gua ambil kayu terus gua pasang kawat. Pas udah gua iket tuh kawat yaudah gua kaitin ke pengait BH tuh ema-ema." Cerita Yuda.

Rey, Rezi, dan Adit tidak menyangka Yuda bisa seperti itu. Yang mereka tau hanyalah Yuda yang Telmi (telat mikir).

Mereka kembali tertawa, "hahahahaha"

"Terus tuh ema-ema gimana?" Tanya Rey lagi yang penasaran.

"Terus dia balik badan dan gua liat punya dia." Ambigu Yuda.

"Gimana bentuknya?" Rey terus bertanya.

"Peot. Hahahahaha" celetuk Yuda.

"Hahahahahaha" Mereka terus tertawa sampai tidak sadar makanan yang mereka pesan sudah datang.

--------------

Karin terus memandangi langit di atas balkon kamarnya mengingat betapa Indahnya malam ini.

Ketika sedang asik memandangi ada sebuah pesan masuk ke ponselnya.

Raihantu : Widyaaa?

Karin mengkerutkan keningnya, "mau ngapain ngechat gua?" Tanpa banyak fikir karin membalasnya.

Raihantu

Widyaaa?

y?

Tugas kita?

Kita?

Maksud gua, tugas gua sama anak-anak

Tanya Ayu

Singkat banget jawabnya :(

Karin hanya membaca pesan tersebut lalu meletakkan ponselnya.

Pintu kamar karin terbuka dan menghadirkan Nisa Bundanya.

"Kamu belum tidur Karin?" Tanya Nisa.

"Belum mah, aku masih pengen ngerasain angin dingin."

"Awas nanti kamu masuk angin."

"Karin udah kebal Bun. Di sakitin juga udah biasa." Curhat nya.

"Yeh curhat mulu. Udah ah Bunda ke kamar, mau tidur. Bunda tidur duluan kamu jangan malem-malem tidur nya, nanti mata kamu kaya panda." Oceh Nisa.

"Iya Bundaku yang manis." Ucap Karin.

Nisa melenggang pergi meninggalkan Karin di balkon kamarnya sendirian. Karin melanjutkan menatap langit malam harinya.

Badboys Vs ColdGirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang