Chapter 39

3.2K 91 54
                                    

'Ijinkan aku masuk dalam hatimu. Aku janji setitik goresan luka tak akan pernah ada untukmu lagi.'

🔥🔥🔥

Jenifer terdiam mendengar ucapan Adit yang mengungkap semua kebenarannya. Ayu yang selama ini dianggap sebagai musuh terbesarnya dia jugalah kawan setianya, Jenifer benar-benar merasa dirinya telah hina. Menyakiti orang yang selama ini membantunya dan malah membawa-bawa Anat dalam dendamnya yang bahkan Anat saja tak tahu menahu masalah ini.

Jenifer berjalan cepat kearah Ayu dan berhenti tepat didepan wajah Ayu. Mukanya melas serta rawut wajahnya yang sudah memerah bukan karena marah, tapi menangis karena dirinya merasa bersalah besar terhadap Ayu.

"Gua minta maaf Yu. Bener-bener minta maaf" Ungkap Jenifer sambil menyatukan kedua tangannya seperti memohon dan menundukan kepalanya.

"Gua salah, nggak seharusnya gua ngelakuin ini. Lu bebas ngebenci gua semau lu, atau marahin gua atau juga lu bisa aja tampar gua pukul gua terserah lu Yu, gua terima semuanya."

"Jen. Jen udah cukup, gua paham kondisi lu. Mau gimana pun sekarang kesalahpahaman ini udah jelas kan? Nggak ada lagi permusuhan diantara kita mulai saat ini." Ucap Ayu sambil menggenggam tangan Jenifer.

Jenifer mengangguk dan tak lupa ia juga menghampiri Anat. Karena ulahnya Anat jadi seperti ini.

"Sorry Nat, gua juga minta maaf Rez. Karena gua lu sama Anat sempet jauh. Karena gua juga Anat jadi kaya gini. Lu berdua berhak ngejalin kasih sayang tanpa ada gua, gua janji mulai sekarang nggak akan ada yang ngeganggu hubungan kalian lagi. Termasuk gua" Sesal Jenifer dan berharap Anat dan Rezi mau memaafkan nya.

"Iya, gua udah maafin lu kok." Ucap Anat.

"Gua maafin lu. Tapi gua nggak bisa nerima lu disekolah ini lagi"

Pernyataan Rezi mampu membuat semua yang ada disana terkejut. Merasa terheran-heran tak biasanya Rezi mengambil keputusan tanpa harus ada kompromi terlebih dahulu.

"Kok gitu?" tanya Karin.

"Gua nggak mau ada kejadian ini terulang lagi, selaku bokap gua donatur disekolah ini gua berhak melakukan keputusan demi kebaikan sekolah ini."

"Lu bisa aja kan kasih hukuman Jenifer hal yang lain?" Komentar Rey.

"Hukuman nya yah ini."

"Gapapa. Gua emang pantes dapet hukuman ini, karena kehadiran gua disini juga cuma beban buat kalian semua."

Ayu menatap Jenifer memberi isyarat lewat tatapan, yang biasanya tatapan mematikan yang selalu dipancarkan kali ini tatapan penuh iba. Ayu memberi isyarat bahwa dia tidak bisa membantu Jenifer untuk saat ini.

"Besok kita semua kumpul di ruang guru. Orang tua kita juga dateng, supaya masalah ini bener-bener selesai." Jelas Rezi lalu berlalu pergi sambil mengenggam tangan Anat dan membawa Anat pergi dari ruangan itu.

"Rezi kalo udah marah serem yah?" tanya Yuda pada Ayu yang kebetulan ada disamping nya.

"Lu kan temen nya, kok lu nggak tau?"

"Nggak pernah begini dia."

Ayu tak menghiraukan omongan Yuda, ia lebih memilih pergi dari hadapan Yuda. Entah kenapa Ayu juga bingung dengan perasaanya seperti ada yang mengganjal tapi enahlah, hanya Tuhan yang tahu.


🔥🔥🔥




Esok nya semua orang telah berkumpul diruang kepala sekolah, bahkan kabar mengenai masalah Anat yang tak pulang karena ulah Jenifer pun telah tersebar begitu cepat. Banyak sekali biang gosip yang membeberkannya termasuk para ciwi-ciwi.

Didalam ruangan tersebut sudah ada orang tua dari Ayu, Lina, Karin, Anat, Yuda, Adit, Rey, dan Rezi. Tak lupa juga sudah ada orang tua Jenifer yang sedari tadi harus menahan rasa malunya karena ulah anaknya yang sudah melakukan hal yang benar-benar diluar kendali disisi lain pun ada Rama Kakak laki-laki Ayu.

"Mengenai masalah ini saya mewakili pihak sekolah memberi keputusan bahwa siswi kami yang bernama Jenifer dikeluarkan dari sekolah, karena telah melakukan hal yang fatal." Ucap Kepala sekolah.

"Emang nggak ada hukuman lain selain dikeluarkan?" Protes Ayu.

"Gapapa Yu. Gua pantes kok dapet hukuman ini, ini semua juga kan salah gua."

"Bang" Rengek Ayu kepada Rama tanda kode supaya Rama membantunya.

"Ssttt. Udah keputusan udah diambil terima aja demi kebaikan"

Jenifer menghampiri Ayu berjalan kearah Ayu lalu menggenggam tangan Ayu, "sorry Yu gua selalu buat lu kesel. Gua udah sadar yang gua lakuin ke lu ternyata salah, lu mau kan maafin gua?" Jenifer mengucapkan kata itu dengan wajah yang seolah pasrah.

"Iya, udah gua maafin kok." Ucap Ayu sambil tersenyum memaafkan Jenifer. "Dan iya gua gua juga minta maaf buat kalian semua yah terutama Anat."

"Iya Jen, gua maafiin"

Mereka berhamburan memeluk satu sama lain tanda permusuhan telah musnah. Kesalahpahaman yang tak pernah terungkap selama dua tahun akhirnya bisa terselesaikan walaupun ada satu pihak yang harus menanggung rasa sakit.

🔥🔥🔥

Satu per satu orang mulai keluar dari ruang kepala sekolah karena rapat permasalahan itu telah usai, "gua bingung dah Yud, itu tadi mereka ngomongin apa sih?" Tanya Lisa (ibu Yuda)

"Ya allah nyak, daritadi orang ngomong panjang lebar masa kagak mudeng mudeng" Jawab Yuda dengan logat betawi yang bener bener kentel

"Lah lu pan tau, gua smp aja kaga lulus"

"Lah enyak kenapa kagak lulus?"

Mereka berdua terus ribut seolah sekolah ini adalah hutan. Tak sadar ternyata ada banyak orang dibelakang mereka yang mendengar pertengkaran mereka.

"Lis, udah nggak usah marah-marah. Kasian kan anak lu cape dari semalam nggak tidur." Sari (ibu Ayu) mencoba menenangkan Lisa, "udah anak yang kaya begini mah bagenin (biarin) aja"

"Enyak sama anak sendiri ngomong nya gitu. Durhaka entar sama anak." Yuda terus saja melawan seolah tidak mau kalah dari sang ibu.

"Lu yang durhaka sama gua. Nggak gua kasih jatah bulanan baru inget dosa lu"

Ayu yang melihat kejadian itu tepat berada di belakang Yuda hanya bisa tertawa dibawah rangkulan Rama. Bukan hanya Ayu tapi disitu juga ada Karin, Lina, Anat, Rey, Adit, dan Rezi sama halnya seperti Ayu mereka pun sama ikut tertawa.

"Masalah sepele aja dibesar-besarin. Udah mending pulang aja, istirahat pasti capek kan?" Ayu ber-ucap dengan nada sabarnya supaya tidak membuat Lisa semakin emosi.

"Ya allah neng, anak sape lu? Udah cakep perhatian pula pasti kalo punya pacar, pacarnya beruntung bangat." Lisa memuji Ayu, dan Ayu tersenyum lebar

"Mangkannya nyak, doain biar Yuda cepet jadian sama Ayu." potong Yuda

"Dih si Ayu mana mau sama yang modelan kaya lu?"

"Tuh kan. enyak mana coba yang mematahkan semangat anak nya sendiri."

"Ada. Nih gua" celetuk Lisa membuat Yuda kesal dan memilih diam.

"Hahahahaha" semua orang tertawa lepas tanpa memikirkan beban yang ada dipundah mereka. Semuanya hilang begitu saja setelah kebersamaan dilewati dengan penuh suka cita, tulus, dan ikhlas.

Meskipun sering terjadi masalah, tapi itu bukan berarti alasan untuk merusak persahabatan ini. Persahabatan yang telah di jalanin dengan susah payah mana mungkin hancur begitu saja.







next?








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Badboys Vs ColdGirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang