chapter 34

2.4K 97 6
                                    

'Kuharap hati ini tidak akan pernah jatuh kepada orang yang salah, seperti burung yang tak pernah salah untuk kembali pada sarangnya.'


🌸🌸🌸

Lina sedang bersantai di kamarnya, semenjak pulang sekolah siang tadi Lina hanya sibuk dikamarnya. Melakukan hal yang memang tidak membuatnya bosan.

Yah misalnya seperti bermain ponsel, mengutak-atik laptop, membaca novel, menonton film, dll.

Kali ini Lina memilih memainkan ponselnya. Sepertinya ia saat ini ingin stalking stalking instagram sahabat-sahabat nya.

Dimulai dari akun instagram Karin, disana terdapat foto Karin yang memakai baju berwarna abu-abu dan sedang berdiri ditepi pantai sambil merentangkan kedua tangan nya.

Disitu terlihat Karin sangat menikmati udara pantai, angin pantai menyerpa rambutnya yang terurai.

Dan berlanjut ke Anat. Difoto tersebut terlihat Anat yang sedang menggendong adiknya Felice dan disamping Anat seperti ada seorang lelaki yang tak lain pasti Rezi.

Disitu Felice terlihat masih baru berumur sekitar satu tahun, karena difoto felice masih sangat kecil dan chuby gimana gitu.

Dan yang terakhir Ayu. Kiriman di akun instagram Ayu tak banyak seperti Karin dan Anat, sehingga Lina lebih santai untuk melihat-lihat.

Disitu terlihat jelas bahwa Ayu berfoto candid sedang memegang sebuah gitar. Difoto kedua, Ayu terlihat sedang digendong oleh abangnya.

"Bang Rama." Ucap Lina.

"Pasti foto ini sekitar dua tahun yang lalu, karena bang Rama sekarang ada di Jepang." lanjutnya sambil menebak-nebak.

Difoto terakhir Ayu, Lina sempat tertegun melihat foto Ayu bersama seorang perempuan yang sekiranya seumuran dengan mereka.

Lina hafal siapa perempuan disamping Ayu itu, tapi tak ingin salah Lina terus menatap foto itu. Dan ternyata benar dugaan nya itu adalah Jenifer.

"Ayu foto bareng Jenifer?" Bingung Lina.

"Bukannya mereka musuhan yah?"

"Tapi kok foto bareng dan disitu mereka kayak bahagia banget, sebenernya kenapa sih?" Lina benar-benar dibuat bingung oleh foto itu.

"Apa gua tanya Ayu aja?"

"Eh jangan dulu deh. Biar Ayu cerita sendiri aja."

Tak ingin ambil pusing Lina memilih mematikan ponselnya dan tidur siang karena saat ini dia sudah mengantuk.

🌸🌸🌸


Anat keluar kamarnya karena mendengar bel pintu rumahnya berbunyi. Saat ini dia memang sedang sendiri, papahnya kerja mamah dan adiknya sedang pergi ke taman.

Saat keluar rumah Anat melihat kotak kecil terletak di depan rumahnya. Anat menengok kekiri dan kanan memastikan bahwa kotak itu ada yang punya.

Tapi hasilnya nihil tidak ada siapapun disana hanya ada beberapa kucing disana.

"Masa ini punya kucing." Kekeh Anat.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil kotak itu dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Saat sampai diruang tamu Anat membuka kotak tersebut dan menemukan sebuah kalung dengan buahnya berbentuk kucing.

Anat mencari sesuatu pada kotak tersebut seperti tanda kepemilikan namun ia tidak menemukan apa-apa hanya ada secarik kertas.

"Ngga ada nama pemiliknya."

"Gua pake aja deh, lumayan bagus juga kalungnya." lanjutnya.

🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Ayu duduk termenung di bangku meja belajarnya. Menatap sebuah kotak besar didepan nya.

Pikiran entah kemana, matanya berkaca-kaca mengeluarkan cairan bening yang tak mampu untuk dibendung.

Perlahan ia meraih kotak besar itu dan membuka nya lalu mengeluarkan sebuah kalung dengan buah bergambar singa.

Terus memperhatikan kalung itu, 'membolak-balik' hanya itu yg ia lakukan pada kalung tersebut.

"Andai waktu bisa di putar. Gua bakal jelasin kesalahpahaman ini." Tak terasa air matanya jatuh membasahi pipi mulusnya.

Ayu tak sadar bahwa diambang pintu ada seseorang yang menatapnya sendu penuh kesedihan.

Adit berjalan kearah Ayu dan mengusap bahu Ayu menenangkan pikiran Ayu. Siap menjadi sandaran untuk Ayu.

Tak terasa perlakuan Adit seperti itu malah membuat Ayu semakin terisak. Tak mampu menahan kesedihan nya, Adit memeluk Ayu dan menyandarkan kepala Ayu ke dadanya.

"Udah Yu. Kebenaran pasti bakal terungkap semuanya." Ucap Adit menenangkan Ayu.

"Kapan Dit? Kapan? Hiks hiks" Tanya Ayu penuh harapan.

"Secepatnya." Lirih Adit.

"Dua tahun gua hidup dalam kesalahpahaman ini. Gua pengen hidup kayak dulu penuh Cinta dan kasih sayang, bukan kayak sekarang hanya ada benci. Hiks hiks hiks" Ucap Ayu sambil terisak

"Gua ngerti Yu, apa ngga sebaiknya lu kasih tau masalah lu ini ke sahabat-sahabat lu?"

"Gua belum siap."

Mendengar pernyataan Ayu, Adit hanya menganggukan kepalanya.

Adit mengusap-ngusap kepala Ayu menenangkan Ayu.

"Bang Rama tadi telpon gua, dia bilang dia bakal pulang minggu depan." Ucap Adit kepada Ayu.

Merasa tak mendapat respon dari lawan bicaranya Adit melihat kearah Ayu. Ternyata dia tidur terlelap dalam dekapan Adit.

Mungkin karena lelah habis menangis Ayu lebih memilih tidur dalam dekapan yang membuatnya nyaman.

"Yah tidur." dumelnya.

Adit membopong Ayu membawa nya ke tempat tidur Ayu yang seprei nya bergambar keroppi dan dominan berwarna hijau.

Adit meletakkan Ayu secara pelan-pelan dan menyelimuti dari ujung kaki hingga badan Ayu.

Sebelum keluar kamar Ayu, Adit mencium kening Ayu penuh dengan kasih sayang dan Cinta. Mengusap perlahan kepala Ayu dengan lembut.

"Lu sepupu perempuan gua satu-satunya Yu, dulu ibu pengen banget punya anak perempuan. Dan ternyata anak perempuan itu malah keponakan nya." Ucap Adit sambil tersenyum.

"Lu adik gua Yu. Adik kecil yang dulu sering nangis kalo dijailin bang Rama dan selalu ngadu sama gua." lanjut Adit.

Adit mematikan lampu kamar Ayu dan keluar kamar lalu menutup pintu kamar Ayu secara perlahan.



Next?
Follow Fitriyani1222 diantika1053 yaaaa😚
Tengkyuuuu💕

Badboys Vs ColdGirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang