19. A en je a ye (2)

487 36 0
                                    

"ALLAHHUAKBAR!"

Kehebohan Riska akibat mendengar namanya disebut membuat seisi kelas melihat ke arahnya. Kia yang duduk di sebelahnya reflek menepuk lengan Riska, menyadarkan. Namun yang ditepuk masih sibuk dengan keterkejutannya sekarang.

"masyaAllah ya gusti! Kok bisa gue barengan sama mereka lagi?" ucap Riska kepada Kia dengan suara lebih pelan dari sebelumnya.

"Riska, ada apa?" Tanya Pak Hassan yang berdiri di depan kelas dengan tangannya yang memegang secarik kertas berisi nama-nama per kelomok untuk tugas praktek Kesetimbangan Benda Tegar. Yang disebut namanya menolah dan memberikan cengiran.

"ee anu, pak... itu kelompoknya-" belum selesai Rska berucap, Kia terlebih dahulu memotong pembicaraanya.

"Riska suka banget Pak! Soalnya kemaren tugas kimia kelompokya sama, jadi udah nyaman. Ya kan Ris?" ucapan Kia sukses membuat mata Riska melotot. "lo-ngomong-apa sih Ki?" arti tatapan Riska. sedangkan Kia tersenyum-senyum sambil berbisik, "udah terima aja. Biar cepet istirahat, gue laper ini." Mengingat bel istirahat sudah berbunyi dua menit yang lalu.

"ya sudah. Kelompok terakhir yakni Rega, Wulan, Keisha, dan Jody. Tugas dikumpulkan pertemuan berikutnya. Sekarang lima menit kalian diskusi soal pengerjaan. Setelah itu baru istirahat. Bapak ke loby dulu, ada tamu. Oke?"

"iya Pak!" jawab seisi kelas.

Setelah pria berjenggot tipis tersebut keluar, keriuhan mengisi kelas, seperti burung yang bebas dari sangkarnya. Bukannya berdiskusi dengan kelompok, sebagian siswa langsung keluar kelas saat mengetahui Pak Hassan sudah tidak terlihat di koridor.

"Gila ya, heran gue, kok bisa sama si kampret terus. Ngeselin tau tuh bocah, pasti ntar ada aja yang buat gue sakit batin sama dia. Belum lagi Atia... Azril...," oceh Riska semakn mengecil di akhir kalimat, kepada Aiceber yang kini berkumpul di meja Riska dan Kia. Aiceber pun hanya merespon dengan kekehan dan tepukan sabar padanya.

"mungkin jodoh." Sahut Rega yang langsung mendapatkan tampol-an dari Radhin yang hendak keluar kelas.

"kakak-adik si, bener lah. Buktinya selalu bersama," sahut Jody yang melewati Aiceber.

"idihh, jibang!" ucap Bunga bersama wajah kesalnya.

"apaan sih Jod? gak sudi gue punya adik ceber kek dia. Kalau ceber kek Kia si nggak papa. Ya kan Ki?" ujar Radhin sambil memberikan wink pada Kia.

"Dih? lu kira gue sudi punya kakak sok kegantengan kek lu?" sewot Riska bersama kerutan alisnya.

"hushht! Sudah daripada ribut, kuy ke kantin! Gue laper ini!" ujar Kia menarik lengan Riska namun sebelum yang ditarik bangkit dari duduknya, Radin terlebh dahulu menarik lengan Kia keluar dari kelas.

"udah sama gue aja, Ki. Lama tu bocah emang." Kia mencerna apa yang terjadi, namun sebelum mendapatkan cernaannya, ia sudah berada di Kantin bersama Radhin, Azril, Jody dan Rega, meninggalkan Aiceber yang masih OTW.

***

Kelompok Fisika (4)

Atia Putri: jadi gi mana?

Azril : I dunno

Riskaa: bagi tugas aja sekarang.

RadhinCl: ceber sama atia cari landasan teori. Gue sama azril cari bahan prakteknya.

Riskaa: kok landasan teori? Praktek aja belum, masa mau buat laporan?

RadinCl: ck. Biar cepet. Kan landasan teorinya harus dari dua sumber buku, dan internet. Lo cari buku ke perpusda atau perpus sekolah, sekalian bikin pendahuluan makalahnya. Ntar gue sama Azril cari semua bahan praktek. Adil kan?

ABANG #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang