Pagi hari yang cerah sudah siap untuk memulai hari, tapi Daniel dan Neraine masih saja tertidur di ruang tengah, Neraine masih tertidur di ruang tengah dengan tangan yang menggenggam tangan Daniel yang tertidur di bawah sofa. Pemandangan yang tidak biasa yang disaksikan oleh Pak Andi yang sedang terkejut melihat dua sejoli dengan pose yang sangat menggemaskan, ia pun mulai mengambil handphonenya dan mengambil beberapa foto sambil tersenyum senang.
"Benar-benar Tuan sudah dewasa..." kata Pak Andi sambil kemudian meninggalkan mereka tetap tertidur di ruang tengah. Pak Andi memutuskan untuk tidak mengganggu dan memilih untuk pulang dan menemani cucunya yang sedang hamil besar.
Tidak beberapa lama kemudian Neraine mulai terbangun, ia mulai mengusap-usap matanya dan mulai bangun dari sofa. Betapa kagetnya ia ketika melihat Daniel yang sedang tertidur di lantai sambil menggenggam tangannya. Neraine pun tersenyum. Ia memperhatikan wajah Daniel yang tampak seperti anak kecil, Neraine pun melepaskan genggaman tangan Daniel dan mulai memberikan selimutnya untuk menyelimuti tubuh Daniel yang sedang tertidur di bawah.
"Uhm...Oh...Ner...sudah bangun?" kata Daniel yang juga terbangun karena gerakan Neraine yang berusaha untuk menyelimutinya.
"Eh...uhm...i...iya... Ba...baru aja kok..." Kata Neraine yang terkejut melihat Daniel yang tiba-tiba terbangun.
"Kenapa tidak bangunin aku?" Kata Daniel sambil mengusap matanya dengan tangan kirinya.
"Uhm...A..aku..juga baru bangun kok kak..." balas Neraine sambil pura-pura menguap berlagak seperti orang yang baru bangun.
"Oh...Kamu lapar gak? Aku bikini sarapan yah...?" kata Daniel yang juga ikut menguap lalu kemudian tersenyum kepada Neraine, membuat jantuk Neraine sudah berlari kencang pagi itu.
"Eh... gak usah repot-repot kak, aku nggak apa-apa kok...KKKKRRRRRRRR!" kata Neraine diikuti suara keras dari perutnya yang menandakan bahwa ia sedang lapar, buru-buru ia langsung memegang perutnya dengan kedua tangannya. Daniel pun tersenyum.
"Sudah, kamu kan tidak bisa bergerak, kamu tunggu di sini yah... aku buatkan sarapan dengan susu coklat, ya kan?" kata Daniel sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Neraine yang tertunduk memandangi perutnya.
TOK...TOK...TOK!!!
Tiba-tiba suara pintu depan berbunyi seseorang sedang mengetuknya, Daniel pun berbalik dan langsung menuju ke arah pintu depan, ia membukanya, dan kemudian kembali masuk sambil membawa tongkat bantu berjalan untuk Neraine.
"Siapa kak?"
"Ah...uhm... petugas rumah sakit...membawakan ini untukmu, biar mudah berjalan..."Kata Daniel sambil menunjukkan tongkat bantuberjalan itu pada Neraine dan langsung menaruhnya di pojok ruangan.
"Uhm.... Makasih banyak yah kak, kakak sudah banyak membantuku...aku berhutang banyak sama kakak..." Kata Neraine yang merasa tidak enak pada Daniel yang sudah melakukan banyak hal untuknya dan terlebih lagi ia juga sudah mengetahui perasaan Daniel terhadap dirinya.
"Ngomong apa siih? Kamu itu temanku, sudah sewajarnya kan antara teman saling membantu..." kata Daniel kemudian berjalan ke arah Neraine kemudian mengusap lembut kepalanya.
"sudah tunggu di sini aku buatkan sarapan..." kata Daniel, ia pun berjalan meninggalkan Neraine di ruan tengah yang sekarang sedang sibuk mengontrol kecepatan jantungnya.
Daniel pun membuka pintu kulkasnya dan memeriksa apakah ada makanan yang bisa ia jadikan sarapan, dan ternyata Cuma ada cereal dan susu coklat.
"Ner, kalau sarapan cereal dengan susu coklat gimana? Kemarin aku lupa membeli bahan makanan...gak apa yah?" Tanya Daniel dari dapur sambil menunjukkan kotak cereal ke arah Neraine yang sedang duduk di ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You [ COMPLETE ]
RomancePertemuan pertama masa kecil membuat Daniel tidak bisa melupakan sosok Neraine, hingga setelah dewasa ia bertemu Neraine, ia menyadari bahwa ia sudah jatuh cinta pada Neraine