A Pain From The Past

49 21 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan pulang dari New Zealand kembali ke Jakarta, mereka pun akhirnya mendarat kembali di bandara pribadi Daniel di Jakarta. Daniel pun langsung mengantar Neraine pulang ke apartementnya.

Selama perjalanan pulang dari bandara ke apartement, Neraine tertidur lelap sekali di dalam mobil Daniel sehingga Daniel pun mengendarai mobilnya dengan sangat pelan sambil menjaga agar kepala Neraine tidak terbentur sisi kaca jendela pintu mobilnya atau goyangan mobil yang bisa membuat Neraine terbangun. Daniel bahkan sesekali memegangi kepala Neraine yang mengikuti arah kemudi mobil Daniel ketika melewati tikungan.

" Ner... kita udah sampai sayang..." Daniel berkata lembut sambil berusaha membangunkan pacar tersayangnya itu.

"Mmmphhh....eh? udah sampai yah kak? Maaf aku ketiduran..." Neraine menggeliat ketika terbangun dari tidurnya.

"Capek yah? Maaf yah..."

"Eh, nggak kok kak, akunya malah seneng banget, kakak udah banyak ngelakuin hal-hal yang sangat special buat aku... Makasih yah kak..."

"aku hanya khawatir kamu jadi kecapaian gara-gara aku ajak jalan-jalan..."

" Enggak kok kak, aku cuma kemarin agak susah tidur, aku memang begitu orangnya kalau di tempat baru agak susah menyesuaikan diri... hehehehe... " Neraine menjelaskan

" Oh ya? Kok kamu nggak bilang kalau kamu nggak bisa tidur semalam?"

"Aku takutnya kakak sudah tidur, aku nggak mau bangunin kakak... nggak apa-apa kok kak..."

"Lain kali kalau kamu nggak bisa tidur, kasih tahu aku yah? Aku bisa telepon atau nemenin kamu ngobrol sampai kamu tidur..."

" Oke deh kak, lain kali aku pasti telp kakak kalau aku nggak bisa tidur."

"Nah gitu dong..." Daniel membelai kepala Neraine dengan lembut.

Daniel pun segera mengantar Neraine menuju ke kamar apartementnya di lantai 12.

" Kakak nggak mau mampir dulu?" Neraine tiba-tiba bertanya ketika mereka berdua sudah sampai di depan pintu kamar apartemen Neraine. Daniel Pun tersenyum lalu kemudian melangkah mendekati Neraine.

" Apa kamu yakin ingin mengundang aku ke dalam? " Daniel mendekatkan wajahnya ke wajah Neraine.

" Eh.... Emmm...." Neraie terlihat gugup dan wajahnya pun mulai memerah.

" AHAHAHAHAA.... Aku bercanda kok... kamu kok serius gitu sih? HAHAHAHA.... aku mau banget mampir, hanya saja aku harus pulang, ada yang harus aku kerjakan, mungkin lain kali... kamu juga kan butuh istirahat juga, pasti capek kan...?"

" Iiih kakak ini..."

" yasudah, istirahat yah... nanti aku telepon kalau aku sudah sampai yah? Kamu mimpi yang indah yah..." Daniel mencium kening Neraine sebelum akhirnya pergi meninggalkan Neraine.

Neraine kemudian mencari kunci kamarnya dan mulai membuka pintu kamarnya, akan tetapi anehnya pintu kamarnya tidak terkunci dan langsung terbuka ketika Neraine hendak menempelkan kunci elektriknya di panel pintu kamarnya.

"Hah? Apa kemarin aku lupa mengunci pintu yah? Aneh...." batin Neraine dalam hati.

Neraine pun perlahan memasuki kamarnya dan mulai menyalakan lampu ruang tengah apartemennya. Kamarnya masih sama seperti waktu ia tinggal kemarin, tidak ada perubahan. Neraine kembali mengecek gagang pintu kamarnya.

" Apa mungkin baterai gagang pintunya sudah habis makanya pintunya tidak mau terkunci otamatis ketika tertutup?" batin Neraine lagi. Masih mengecek panel gagang pintu kamar Neraine, tiba-tiba ia merasakan beberapa helai rambutnya terangkat, seperti ada seseorang dibelakangnya yang memegang rambutnya.

All About You [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang