Daniel ditemani oleh Andrew, assisten pribadinya berjalan menuju executive lounge di bandara pribadi milik Group Jazzton pagi ini, walaupun masih merasa tidak tenang karena meninggalkan Neraine di rumah sendirian dengan kondisinya yang masih terpukul akan kembalinya ingatan tentang masa lalunya yang parit.
Oleh Karena itu, Daniel menghubungi Linda, sahabatnya dan memintanya untuk menemani Neraine, ia bahkan memberi Linda password pintu masuk penthouse Neraine, walaupun begitu ia masih merasa tidak tenang.
"Everything will be alright, Sir. He will understand..." Andrew yang menyadari kecemasan di wajah Daniel pun mulai menghibur atasannya.
"No, he is not the one that I am worrying now... im sorry, but I guess my mind is somewhere out there..." Daniel membalas ucapan Andrew dan kemudian mulai melonggarkan Dasinya.
"Do you want a cup of coffee, Sir? Maybe it can help.."
"Yeah, I am thinking the same just now..." balas Daniel, dan Andrew punkemudian bangkit berdiri meminta para pelayan di executive lounge itu untuk membawakan Americano, favorit Daniel.
Setelah menikmati kopinya dan menunggu selama hampir kurang lebih 20menit akhirnya pesawat pribadi ayahnya pun mendarat di landasan pacu bandara milik Jazzton Group.
Beberapa belas menit kemudian ayahnya, William dan beberapa orang berpakaian resmi pun mulai memasuki executive Lounge, Daniel kemudian berdiri menyambut ayahnya.
*Ayah Daniel
" Welcome back, Sir... I hope you enjoyed the flight..." Daniel menunduk dan memberikan rasa hormat seperti seorang karyawan pada atasannya,tidak seperti anak pada ayahnya pada umumnya.
"Well, cant tell that I like it, but what can I do? Glad to see you now, after a mess that you have been caused in a few days lately..." Ayahnya mulai melepas mantelnya dan William pun membantunya, lalu kemudian William, Andrew dan semua orang yang tadi datang bersama Ayahnya Daniel pergi meninggalkan Executive Lounge secara serentak.
"Please have a seat, I will make things clear as I promised to you yesterday..."
"Just tell me, is it because of her?" Ayahnya mulai menyerang Daniel dengan pertanyaan yang selama ini ia hinder.
"No, this is purely because my lack of work..."
"Alvaro, I do not like excuses and lies... and what I heard just now is one of them... just tell me the truth... you are my son anyway, how can I fired you?!" Ayahnya mulai menyeruput secangkir teh camomile yang sudah tersaji diatas meja Executive Lounge itu sesaat setelah pesawat mendarat.
"Still, please do not bring her to our discussion, I will not let you..."
"I know..." Ayahnya memutus perkataan Daniel dan menaruh cangkir tehnya kembali di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You [ COMPLETE ]
RomancePertemuan pertama masa kecil membuat Daniel tidak bisa melupakan sosok Neraine, hingga setelah dewasa ia bertemu Neraine, ia menyadari bahwa ia sudah jatuh cinta pada Neraine