Matahari pagi mulai berjingkat naik ke atas, tercium sedikit bau embun di udara, pagi ini ( walaupun sudah bercampur dengan polusi Jakarta ). Neraine pun sudah terbangun, dia sangat bersemangat sekali hari ini, karena hari ini dia bisa keluar dari rumah sakit. Neraine berjalan turun dari tempat tidurnya, masih menggunakan piyama rumah sakit dan mulai berjalan sambil berjinjit ke arah Daniel yang kini masih tertidur pulas di sofa tidak jauh dari tempat tidur Neraine.
Neraine memandangi wajah lembut Daniel sesaat, ia pun kemudian mulai berjongkok untuk bisa melihat wajah Daniel lebih dekat lagi.
Neraine membelai lembut rambut Daniel dan memandangi wajahnya sambil tersenyum.
Namun, tidak berapa lama kemudian alis Daniel mulai bergerak, kedua matanya terbuka perlahan, melihat Daniel yang sudah mulai terbangun membuat Neraine menjadi panik, ia langsung meloncat kebelakang dan terjatuh dengan posisi terduduk.
"Eh, loh... Ner... kamu kenapa bisa jatuh? Kamu nggak apa-apa?" Daniel yang terbangun dan kaget melihat Neraine jatuh pun segera berdiri dan membantu Neraine untuk bangun kembali.
Neraine hanya terdiam, wajahnya merona memerah.
"Kamu lagi ngapain sih kok bisa jatuh begini..?" Daniel kemudian mendudukkan Neraine ke kursi sofa, tempat tadi dia tertidur.
"uhm... anu...kepeleset kak...kepeleset!! Aduh....kenapa lantainya licin banget sih pagi-pagi gini?"
"Ada yang sakit?" Daniel kemudian memeriksa sikut Neraine.
"Ah... hahahaha... nggak kok kak, nggak ada, aku udah nggak apa-apa... wah... cerah banget yah pagi ini... nggak sabar pengen cepet-cepet keluar rumah sakit, oke deh kalau gitu aku mandi dulu yah kak..." Neraine langsung berdiri dan mulai mengalihkan pembicaraan, ia pun langsung melesat ke dalam kamar mandi untuk menyembunyikan wajah kepiting rebusnya, yah walaupun habis itu dia beneran langsung mandi.
Daniel yang masih setengah sadar karena terbangun tiba-tiba pun hanya bisa tersenyum melihat tingkah Neraine.
"Baju kamu aku sudah siapin di dalam lemari yah..." Daniel mengetuk perlahan pintu kamar mandi dan berbicara dengan nada yang agak nyaring agar Neraine yang ada di dalam kamar mandi bisa mendengar.
CEKLEK
"Oke, makasih yah kak..."
CEKLEK
Neraine sekilas membuka pintu kamar mandinya dan mengeluarkan kepalanya saja, mengucapkan terima kasih sambil tersenyum lalu kemudian menutup pintu kamar mandinya lagi dengan cepat.
Jantung Daniel berdegup kencang melihat wajah Neraine yang tadi tersenyum padanya.
"Oh, Tuhan... kenapa kamu begitu menggemaskan sih...!" Daniel berkata dalam hati sambil menutup bagian bawah wajahnya dengan salah satu telapak tangannya dan kemudian berjalan ke arah kulkas untuk mencari minuman yang bisa meredakan gelombang panas di otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You [ COMPLETE ]
RomancePertemuan pertama masa kecil membuat Daniel tidak bisa melupakan sosok Neraine, hingga setelah dewasa ia bertemu Neraine, ia menyadari bahwa ia sudah jatuh cinta pada Neraine