SOULMATE

32 16 0
                                    


Keesokan harinya, Neraine terbangun dan mendapati dirinya sudah berada di dalam kamar kostnya, ia mulai duduk di atas tempat tidurnya, rasa sakit di kepalanya terasa akibat mabuknya semalam. Ia kemudian memegangi kepalanya sambil mulai menenangkan dirinya sebelum akhirnya beranjak ke kamar mandi dan berendam dalam bath tub dengan air hangat.

Setelah selesai berendam dan mandi, Neraine pun kemudian bersiap-siap untuk pergi kerja, ya hari ini adalah hari dimana ia akan bertemu dengan Daniel dan calon istrinya, ia sibuk mengubrak-abrik lemari pakaiannya untuk mencari masker kain yang dulu pernah ia beli.

"Ah... dapat...!!" Neraine mengeluarkan tubuhnya yang sudah separuh masuk ke dalam lemarinya.

ꭉꭉꭉꭉ....ꭉꭉꭉꭉ....ꭉꭉꭉꭉ....

Handphonenya mulai berbunyi, Neraine pun buru-buru mengangkatnya.

"Kak rio...?"

"Kamu sudah bangun? Gimana masih pusing?"

"Makasih yah kak, semalam sudah mengantarku pulang... aku baik-baik saja kok walaupun sedikit pusing... ngomong-ngomong semalam pasti aku rese' yah?"

"Hmmpf... coba liat aja tangan kamu tuh..." Rio berusaha menahan tawanya saat mendengar pertanyaan Neraine.

"Iya, tadi pas mau mandi aku liat, pantesan badan aku sakit semua..." Neraine mengeluh sambil melihati lagi luka di tangannya yang ia sendiri tidak tahu bagaimana ia bisa mendapatkan luka itu.

"Yasudah, kamu makan gih, katanya hari ini ada pemotretan, kamu mau aku antar?" Tanya Rio pelan, mendengar hal itu sejenak Neraine berpikir bahwa akan lebih baik jika mengajak Rio, karena bertemu dengan Daniel yang sudah akan menikah akan terasa sangat canggung jika sendirian, ia sempat berpikir untuk mengajak Rio agar bisa menemaninya.

"Uhm... akan lebih baik jika aku mengajak kakak, masalahnya aku takut nanti kakak jadi sendirian soalnya area pemotretan khusus untuk staff saja, ini permintaan client aku sih..." Neraine berkelit mencari alasan setelah menghentikan pemikiran untuk mengajak Rio dan memanfaatkannya agar tidak terlihat begitu menyedihkan di depan Daniel nanti, menurutnya ia tidak akan sanggup memanfaatkan Rio yang selama ini sudah selalu membantunya dan berada di sisinya.

"Loh, aku sih nggak apa-apa, lagian sekarang juga aku lagi nggak ngapa-ngapain kok, kalau kamu mau aku antar, aku sekarang siap-siap nih..."

"Gimana kalau jemput pas udah kelar aja, biar kakak nggak nunggu lama... gimana?"

"Hmmm... yasudah kalau kamu maunya begitu, tar selesai jam berapa?"

"Agak maleman paling, soalnya mau ambil gambar pas sunset juga... nanti aku Whatsapp deh kak..."

"Oke deh kalau gitu, kabarin aja yah... semangat kerjanya...!!" Rio memberikan semangat di akhir teleponnya.

"Huffft... Iya... SEMANGAT!!! Makasih udah kasi aku semangat...!!!" Kata Neraine sebelum akhirnya menutup telepon dari Rio.

Neraine pun kembali bersiap-siap dan akhirnya berangkat dengan Bayu yang menjemputnya dengan mobil yang sudah membawa semua peralatan photography Neraine, mereka kemudian berangkat menuju ke sebuah resort mewah tempat dimana client mereka menginap.

Neraine buru-buru memasang masker kainnya dan ia juga mulai memakai topi dan melihat penampilannya di kaca spion tengah mobil mereka, ketika menyadari bahwa mereka sudah memasuki area resort tersebut.

"Kak, ngapain pake masker sama topi segala? Panas loh..." Bayu mengomentari tingkah Neraine yang mulai terlihat tidak normal.

"Yu, kalau aku begini kamu bisa kenal kalau aku Neraine gak?"

All About You [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang