PAINFUL TRUTH

26 15 0
                                    

Mobil Rolls Royce milik Daniel terus berjalan membawa Daniel danNeraine pulang, selama perjalanan Neraine tertidur dengan kepala yang bersandar di bahu Daniel, rasa sakit kepalanya masih belum reda sepenuhnya dan itumembuat ia sangat lelah, tangan Daniel menggenggam tangan Neraine dipangkuannya, sesekali ia melirik ke wajah Neraine memastikan apakah ia masihtertidur atau tidak.

Andrew yang membawa mobil Daniel pun hanya bisa melihat tingkah bosnya yang sedang kasmaran itu dari kaca tengah, ya, ketika Daniel peri meninggalkan kantor pusat ia meminta Andrew, assisten pribadinya untuk mengantarnya kelokasi Neraine yang ia lihat melalui GPS yang sengaja sudah ia pasang di iPhone milik Neraine.

"Please drive slowly and carefully, Andrew, I don't want to wake herup" Daniel mengingatkan Andrew ketika Andrew menginjak rem agak lumayanmendadak di tengah perjalanan, Daniel pun dengan sigap menahan kepala Neraine dengan tangannya agar tidak terguncang.

"Yes, I'm sorry Sir..." Andrew menjawab sambil memperhatikan ke arah jalanan sambil sesekali melirik ke belakang lewat kaca tengah dan mulai memperlambat laju mobil yang ia kendarai. Satu jam kemudian mereka pun akhirnya sampai di basement gedung penthouse Neraine dan Daniel. Dengan perlahan Daniel mengangkat tubuh mungil Neraine dan menggendongnya, namun di tengah perjalanan menuju Penthousenya, Neraine pun terbangun.

"Euh... kak?"

"Eh, maaf kamu kebangun yah..."

"Eh, loh? Kakak kenapa nggak bangunin aku? Aku bisa jalan kok kak..."Neraine yang terkejut menyadari bahwa tubuhnya kini sudah dibopong oleh Danielsedikit meronta.

"Sudah nggak apa-apa kok, lagian udah mau nyampe penthouse mu nih...udah diem aja... kayak baru ini aja kamu aku gendong...?!" Daniel tersenyum danberjalan keluar dari lift setelah pintu lift terbuka. Neraine pun mendadak terdiam dengan wajah yang merona memerah, seperti kemarin, Neraine membantu Daniel membuka pintu depan penthouse miliknya dan setelah masuk, Daniel pun mendudukkan Neraine di kursi sofe dengan perlahan.

"Makasih yah kak..." Neraine berterima kasih pada Daniel yang sudahmenjemputnya dan bahkan menggendongnya sampai penthousenya.

"Hmmmpf... kamu ini, kamu tahu tidak betapa khawatirnya aku membacapesan whatsapp mu tadi?"

"Kenapa khawatir?"

"Kenapa khawatir??!Meninggalkan kamu sama Rio, lalu aku nggak boleh khawatir??!" Daniel mengernyitkan alisnya dan menatap Neraine dengan tatapan kesal.

"Kakak cemburu yah?" Neraine balas menggoda dengan senyuman diwajahnya.

"Tentu saja aku cemburu, kamu itu sangat berharga buatku terlebih lagi kamu itu cantik! Bagaimana bisa aku ninggalin kamu sama cowok playboy seperti Rio??!" Daniel meluapkan protesnya dan mengalihkan pandangannya ke ahah lain selain ke arah Neraine.

"Buatku, kakak adalah segalanya kok... kakak juga orang yang sangat berharga buatku..." Neraine menjawab dengan lembut dengan senyuman yang bisamembuat Daniel meleleh seketika.

"Inilah alasannya aku tidak bisa marah padamu..!" Daniel menunjuk kearah wajah Neraine lalu kemudian mencium lembut kening Neraine.

ꭉꭉꭉꭉ....ꭉꭉꭉꭉ....ꭉꭉꭉꭉ....

Handphone Daniel berbunyi, dan wajah Daniel pun berubah seketikamendapati siapa yang meneleponnya.

Dad is Calling....

"Ehm... sebentar yah Ner, aku ada telepon penting..." Daniel membalikkan badannya dan mulai berjalan menjauh untuk mengangkat telepon dariayahnya.

"Ya Pak?"

"Saya sedang tidak berada di kantor sekarang.... yes I know exactly what I did and I regret of what has happened during the meeting, however I will solve this issue right away as I am the one who made this issue, please just trust me and let me handle this... I am deeply sorry to make you worry because of my lack of work..."

All About You [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang