"Jadi sampai kapan kita harus mengadakan meeting di rumah sakit ini, Pak Daniel?" Pak Matthias, salah satu pemegang saham di perusahaan Daniel mulai menyerang Daniel di Rapat Pemegang saham pagi itu yang diadakan di ruangan sebelah kamar Neraine di rawat yang kini sudah disulap oleh William menjadi ruang rapat lengkap dengan meja panjang, kursi, projector, microphone, flip chart dan keperluan kantor lainnya.
Daniel menatap wajah Pak Matthias sesaat.
"Anda bisa keluar dari sini dan tidak usah datang lagi jika anda tidak suka, yang jelas saya tetap akan memastikan keuntungan anda sebesar 15% persen ditambah 5% dari total keuntungan perusahaan kami akan di transfer ke rekening anda setiap bulannya, sesuai dengan kesepakatan para pemegang saham dengan perusahaan kami." Daniel kemudian menegakkan badannya di kursi dan menatap semua orang di rapat pemegang saham yang hadir saat itu.
Pak Matthias kemudian terdiam.
"Alasan mengapa saya memutuskan untuk memindah meeting kita hari ini ke sini adalah karena saya ingin melihat langsung bagaimana operational dari salah satu rumah sakit kita, kurasa anda semua masih belum lupa tentang review atas pelayanan rumah sakit kita kan?" Daniel beralasan.
"Tentu saja anda tidak berpikir untuk menutup mata atas persoalan yang bisa dianggap sepele ini bukan? Karena menurut saya penting bagi para pemegang saham untuk melihat secara langsung bagaimana kondisi aset-aset mereka daripada hanya duduk santai dan menunggu profit yang akan diterima setiap bulannya, bukan begitu Pak Matthias?" Daniel kembali menyindir Pak Matthias.
Seluruh peserta meeting yang lainnya pun ikut terdiam sesaat sebelum meeting kembali dilanjutkan.
Rapat kali ini berlangsung agak lama, mereka bahkan melewatkan makan siang karena rapat ini.
Setelah akhirnya selesai dan para pemegang saham pun sudah pergi meninggalkan ruang meeting, Daniel berjalan menuju ruangan sebelah tempat dimana Neraine kini di rawat.
Daniel membawa satu ikat buket bunga matahari yang ia pesan lewat Maria tadi pagi sebelum rapat. Ia lalu menaruhnya di vas bunga di samping tempat tidur Neraine.
"Waaaah... sore ini cerah sekali loh Ner... Yakin kamu nggak mau jalan-jalan sama aku?" Daniel mulai berbicara kepada Neraine yang sudah seminggu ini di rawat di rumah sakit, dan hari ini pun masih dalam keadaan koma.
"Kalau kamu bangun nanti aku bakalan ajak kamu ke taman bunga paling indah di Dubai, di sana kamu bisa Tulip, Krisan bahkan Lavender... kamu pasti suka..." Daniel kembali menggenggam tangan Neraine setelah selesai menata bunga matahari di vas.
Sudah satu minggu Neraine dirawat di rumah sakit, luka memar di wajahnya pun sudah mulai menghilang, walaupun belum sepenuhnya menghilang.
"kamu terlihat cantik hari ini..." Daniel membelai rambut Neraine dengan lembut.
TOK TOK...!!
Daniel menoleh melihat siapa yang mengetuk pintu kamar Ruangan Neraine, lalu muncullah seorang wanita tinggi berkulit putih dengan rambut panjang hitam menutupi punggung, ia membawa tas yang terbuat dari bahan kertas daur ulang berukuran besar, ia memegangi tas tersebut dengan kedua tangannya, ia masuk ke ruangan tempat dimana Neraine dirawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You [ COMPLETE ]
RomancePertemuan pertama masa kecil membuat Daniel tidak bisa melupakan sosok Neraine, hingga setelah dewasa ia bertemu Neraine, ia menyadari bahwa ia sudah jatuh cinta pada Neraine