Jarak 5 Langkah

60 22 0
                                    

Setelah berlangsung selama kurang lebih 3 jam, sesi pemotretan pre-wedding Alyssa pun akhirnya selesai, walau diwarnai dengan insiden 'Freak Out' nya Neraine, tapi hari itu pemotretan berjalan cukup lancar.

Tidak selancar proses pemotretan, pikiran Daniel yang menyimpan begitu banyak pertanyaan akan Neraine malah terlihat seperti benang kusut, sekusut wajahnya yang dari awal pemotretan hanya memperhatikan Neraine. Melihat hal itu, Tony yang merupakan teman semasa SMA yang dulu juga pernah memeriksa Neraine pun mendatangi Daniel.

 Melihat hal itu, Tony yang merupakan teman semasa SMA yang dulu juga pernah memeriksa Neraine pun mendatangi Daniel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Take it easy bro..." kata Tony sambil menepuk bahu Daniel yang masih fokus memperhatikan Neraine.

Daniel yang terkejut pun langsung menoleh kepada Tony.

"Yeah... I will...Besides she seems to be like someone I don't know right now..." kata Daniel sambil menghembuskan nafas panjang dan mulai mengarahkan pandangannya kepada Neraine lagi.

"Itu maksudku, aku agak sedikit cemas juga sama dia, nggak mungkin dia itu anti cowok, mengingat dulu aku pernah mendapati kalian berdua di dalam satu penthouse, kalau dia itu anti cowok, nggak mungkin kan mau satu penthouse sama seorang cowok??" kata Tony mengungkapkan pemikirannya.

"Yeah... itu juga yang mengganggu pikiranku selama ini... apa sih yang sudah terjadi padanya 8 tahun yang lalu?" kata Daniel yang menopangkan dagunya di sandaran kursi yang ia duduki secara terbalik.

"Yah, pasti ada sesuatu, tapi saranku, jika kamu mau mendekatinya, jangan terlalu mengejutkannya seperti tadi.."

"Yeah, aku juga berpikir begitu kok Ton.. ini aku sedang mencari ide bagaimana cara mendekatinya..." kata Daniel sambil mulai memperhatikan sekeliling, dan ia mulai melihat ke arah asisten Neraine, ia pun langsung berdiri dari kursinya dan langsung berjalan menuju asisten Neraine tanpa mempedulikan Tony yang tampaknya sedang mau memberinya saran.

"Hi, mbak...maaf ada waktu nggak? Boleh saya minta tolong sama mbak nggak?" kata Daniel dengan senyuman selembut sutra dan tatapan mata yang sangat ramah ( seperti dibuat-buat agar bisa membuat si mbak asisten mau membantunya )

"Eh, iya mas, boleh kok, minta tolong apa?" kata asisten tersebut langsung menoleh dan menatap Daniel dengan tatapan kagum terpesona.

"Bantuin aku dong... aku mau bicara sama fotografernya, mbak bantuin aku biar bisa ngomong sama dia dooong, pleaaaaase..." kata Daniel merapatkan kedua tangannya dengan susah payah (karena tangannya sedang memakai alat bantu penopang yang tergantung dilehernya).

"Uhmm... boleh kok mas..." kata Mbak asisten itu tersenyum.

"Bener yah...?" kata Daniel dengan wajah girang.

"Tapi nggak gratis yah mas..."

"Iya aku tahu kok, bilang aja mau berapa?"

"Kalau mau aku bantuin, mas harus selfie dulu sama aku, 3 foto, gimana?" kata mbak asisten itu sambil menunjukkan 3 jarinya ke depan wajah Daniel, Daniel pun yang tadinya sempat berpikir untuk tidak usah saja minta bantuan kepada asisten tersebut, akhirnya mau untuk selfie dengan asisten tersebut.

All About You [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang