Waktu terus bergulir dan tidak terasa sudah memasuki bulan keenam sejak Neraine pertama kali dinyatakan koma. Daniel pun masih setia menjaganya di separuh waktunya, teman-teman Neraine seperti Raka, Linda dan Tony pun juga masih setia mengunjunginya.
"Apa kamu tidak bisa melakukan sesuatu yang lain agar ia bisa sadar Ton?"
"Kondisi koma seperti ini bukan ditentukan oleh dokter, melainkan oleh pasien sendiri, aku harap kamu bisa mengerti..." Tony berkata lemas, ini mungkin menjadi pertanyaan ke seribu kalinya yang dilontarkan oleh Daniel kepadanya dalam kurun waktu 6 bulan ini.
Daniel tertunduk lemas dan hanya bisa memandangi Neraine dengan tatapan sedih.
"Teruslah berada disisinya dan mendukungnya, asal kau tahu, pasien koma bisa merasakan, dan mendengar apa yang terjadi di sekitarnya, tentu saja walaupun itu di alam bawah sadarnya... aku yakin ia pasti bisa merasakan rasa sayang yang sudah kamu berikan kepadanya selama ini." Tony menepuk pundak Daniel pelan, berusaha menenangkan kegelisahan yang kini masih menjadi selimut tebal di hatinya.
"Tentu saja, aku tidak akan pernah meninggalkannya, kau tahu itu..." Daniel menggenggam tangan Neraine, melihatnya pun Tony akhirnya tersenyum pilu.
Selesai memeriksa Neraine, Tony pun akhirnya meninggalkan ruangan Neraine, seperti malam-malam biasanya, hanya ada Daniel yang kini menemani Neraine di rumah sakit, Daniel selalu menggenggam tangan Neraine sambil membacakan novel kesukaan Daniel ( bergenre misteri ) sampai akhirnya Daniel tertidur, terkadang ia bahkan tertidur di samping tempat tidur Neraine sambil memegang tangan Neraine, walaupun ia tahu sudah ada tempat tidur di samping tempat tidur Neraine yang sudah William siapkan.
Malam ini pun seperti itu, Daniel kini tengah tertidur dengan wajah yang tertutup buku novel dengan tangan yang masih menggenggam tangan Neraine.
Tidak tahu sudah pukul berapa, tiba-tiba jemari Neraine mulai bergerak,tidak lama kemudian matanya perlahan mulai terbuka, ia masih berusaha mengenal ruangan yang ia lihat sekarang, lalu kemudian ia sadar bahwa ada seseorang di samping tempat tidurnya yang tengah tertidur. Neraine yang sudah sadar itu pun perlahan mulai mengangkat buku novel yang menutupi wajah orang itu dan mendapati wajah lembut yang tengah tertidur di sampingnya, Neraine menatapnya dan kemudian tersenyum.
Tak lama kemudian, Neraine mulai merasakan rasa haus yang sangat parah, ia merasa tenggorokannya sangat kering dan sangat ingin meminum air untuk membasahi tenggorokannya, ia melihat di meja samping tempat tidurnya ada sebuah teko kaca berisi air putih, ia pun kemudian berusaha menjangkau teko kaca tersebut. Akan tetapi, tubuhnya tidak bisa bergerak karena tangan kanannya kini tengah digenggam oleh Daniel yang sedang tertidur.
Neraine tidak ingin membangunkan Daniel, ia mencoba sendiri untuk terus menjulurkan tangan kirininya untuk meraih teko kaca di meja sisi kiri tempat tidurnya.
"Dapat!" Neraine berseru dalam hati, ia telah memegang gagang teko tersebut, ia kemudian menariknya, hanya saja teko kaca itu pun langsung terjatuh dari tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You [ COMPLETE ]
RomancePertemuan pertama masa kecil membuat Daniel tidak bisa melupakan sosok Neraine, hingga setelah dewasa ia bertemu Neraine, ia menyadari bahwa ia sudah jatuh cinta pada Neraine