Pagi hari itu, Krist mulai membuka matanya, lalu menatap kesekelilingnya, ini adalah hari ketiganya tinggal disini.
Menurutnya tempat ini cukup misterius, dan terkesan aneh. Entahlah ini hanya imajinasinya semata atau perasaannya saja, Krist merasa sedikit tidak nyaman disini, bersama dengan tempat asing, dan orang asing, meskipun mereka yang tinggal di sini sangat baik padanya.
Pria manis itu mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, untuk membersihkan dirinya, dan setelah itu berganti baju. Kemudian baru keluar dari dalam kamarnya untuk turun ke lantai bawah.
Dan hanya keheningan yang di dapatnya, karena rumah ini sangat sepi, padahal banyak orang yang tinggal disini, tetapi Krist jarang melihat penampakan mereka semua.
Krist mulai melangkahkan kakinya, menuju dapur, dan di sana terlihatlah jika ketiga adik Singto tengah memasak, lebih tepatnya Lian yang memasak karena Windy dan Indah hanya menatap dan bahkan memainkan sayuran yang akan Lian masak.
"Jangan mengganggu pergi sana!" Seru Lian.
"Tidak mau, aku bosan." Ujar Indah.
"Jika kau bosan lebih baik lakukan sesuatu yang tidak membuatmu bosan, nong. Jangan menggangguku, jika aku tidak ingat kalian berdua adalah adikku, pasti kalian berdua sudah aku dorong ke jurang dari dulu." Sahut Lian yang mulai kesal.
"P'Lian tega pada kami." Tukas Indah.
"Tentu tidak, kan aku sudah bilang jika kalian bukan adikku, untung saja kalian berdua adikku, jadi aku tidak melakukan hal itu." Jelas Lian.
"Kita masih selamat, nong Indah." Ujar Windy seraya menghela nafas leganya.
"Iya, P." Sahut Indah.
"Pagi - pagi kalian sudah ribut, nong." Sela Krist, lalu menghampiri ketiga gadis itu.
"Jika kami tidak ribut saja sehari itu ada yang kurang P', jika tidak bertemu sehari saja rasanya berbeda." Ucap Windy.
"Tapi jika kami sudah bertemu yang kami lakukan hanya ribut." Jelas Indah.
"Iya, kalian berdua selalu ribut ketika membicarakan aktor idola kalian, dan kalian berdua pasti ribut untuk memperebutkan dia." Jelas Lian.
"Tidak perlu di perjelas P." Tukas Windy.
"P'Windy saja yang tidak mau mengalah dengan adiknya." Ucap Indah.
"Aku tidak akan mau mengalah, jika memperebutkannya." Sahut Windy.
"Dia hanya seorang aktor, sedangkan kalian saudara untuk apa ribut karenanya? Kalian membuatku pusing." Sela Lian seraya mengambil beberapa kontak bekal, dan memasukan hasil makanannya disana.
"Itu untuk siapa?" Tanya Windy ingin tahu.
"P'Tae, P'Tay, dan P'Earth." Jawab Lian.
"P' mau pergi ketempat mereka?" Tanya Windy.
"Iya." Jawab Lian.
"Aku ikut ya." Ujar Windy.
"Tidak boleh." Sahut Lian, seraya menggelengkan kepalanya tidak setuju.

KAMU SEDANG MEMBACA
[6]. That Was You [ Krist x Singto ]
Fantasy[ Completed ] Saat dunia supranatural bersatu dengan dunia nyata, apakah yang akan terjadi saat itu? Saat manusia biasa terjerat oleh cinta seseorang yang sangat misterius, apa yang harus ia lakukan? Cast : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prachaya Rua...