#6

4.4K 440 153
                                    

Sungguh Singto sangat kaget saat melihat Krist yang kini ada di tepian jurang, dengan cepat Singto mengapaikan tangannya sendiri meraih tangan Krist, untuk menarik pria manis itu ke atas permukaan tanah.

"Berpegangan padaku dengan erat, Krist." Pinta Singto seraya terus menarik tangan Krist.

"Aku tidak kuat P'Sing." Ujar Krist dengan suara pelan tidak terdengar.

"Bertahanlah sedikit lagi." Sahut Singto sambil menarik tangan Krist lebih kuat lagi.

Namun tiba - tiba pegangnya pada tangan Krist melemah dan terlepas, karena Krist melepaskan pegangan tangannya pada Singto, membuat tubuh pria manis itu terperosok dan berguling - guling di atas permukaan tanah, sebelum akhirnya terjatuh ke dalam air dan tenggelam.

Singto yang melihat hal itu langsung shock, dan melompat ke dalam jurang untuk menyelamatkan Krist.

Hingga air yang berada di pinggiran lautan, yang tadinya tenang itupun bergelombang seketika saat Singto mulai menenggelamkan dirinya sendiri ke dalam lautan.

Pria tampan itu terus berenang, ke dasar laut untuk mencari Krist yang sudah tenggelam jauh darinya, dengan cepat Singto mempercepat gerakan tangan dan kakinya untuk menggapai tubuh Krist, kemudian setelah mendapatkannya Singto langsung menarik Krist ke permukaan air bersama dengan dirinya.

Setelah sampai di permukaan, dengan hati - hati Singto membaringkan Krist, di atas permukaan tanah yang rata, lalu mulai mengecek kondisi pria manis itu.

Perlahan Singto mulai menekan - nekan dada Krist, mencoba mengeluarkan air laut yang tidak sengaja tertelan oleh pria manis itu, setelah semua air yang tertelan itu keluar dari mulut Krist.

Kemudian Singto setelah itu sedikit mengangkat dagu Krist, lalu mengambil nafas dalam - dalam sebelum meniupkannya ke dalam mulut Krist, sambil menutup hidung pria manis itu agar udara yang di tiupkannya tidak keluar lagi.

Tidak lama kemudian dengan perlahan, Krist mulai membuka kelopak matanya, dan menatap Singto yang kini berada di depannya, dengan sedikit pandangan buram.

"P'Sing?" Tanya Krist sembari mengerjapkan - ngerjapkan matanya.

"Kau baik - baik saja?" Tanya balik Singto.

"Iya, hanya saja. Kepalaku pusing, dan juga dingin." Jawab Krist yang mulai mengigil.

Karena udara di sekitar situ sangat dingin, dan juga karena Krist baru saja terjatuh kedalam air laut yang tidak kalah dinginnya dari angin yang kini menerpa tubuhnya.

Mendengar hal itu Singto langsung memeluk tubuh Krist, tentu saja Krist kaget saat pria itu memeluknya, dengan tiba - tiba, namun dirinya tidak bisa protes karena tubuh Singto sangat hangat, hingga membuat dirinya tidak kedinginan lagi.

Meskipun Krist merasa aneh, padahal pakaian pria itu juga basah, tetapi suhu tubuhnya sangat sangat, bahkan lebih hangat dari pada penghangat ruangan.

"Kenapa kau bisa berakhir disini?" Tanya Singto.

Pertanyaan yang di ucapkan oleh Singto barusan, membuatnya mengingat Sebuah kejadian yang hampir terlupakan olehnya.

Krist langsung memeluk tubuh Singto, dengan tubuh sedikit bergetaran karena takut, saat mengingat apa yang ingin di lakukan pria tadi padanya.

"Pria itu." Ujar Krist mengeratkan pelukannya pada Singto.

"Siapa?" Tanya Singto.

"Dia datang lagi, untuk membunuhku." Jawab Krist.

"Bagaimana kau bisa bertemu dia?" Tanya Singto kaget, ternyata dugaan benar, mahluk - mahluk sialan itu membuat kacau wilayahnya lagi.

"Aku sedang menelepon ibuku, dan saat aku ingin kembali pria itu membekap ku, lalu aku mencoba membebaskan diri, kemudian berlari, dan akhirnya berakhir di tepi jurang." Jelas Krist.

[6]. That Was You [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang