"Aku sudah menyukaimu dari awal kita bertemu, aku melakukannya waktu itu karena aku menyukaimu, bukan karena hal yang lain, jadi sekarang aku ingin kau untuk menjadi kekasihku, bukan karena kejadian itu, tapi aku memang ingin menjadikanmu kekasihku. Apakah kau mau?"
Krist menatap Singto tidak percaya, apakah pria itu serius mengatakan hal itu padanya, apa pria tampan itu tidak berbohong atau hanya merasa bersalah kepadanya.
Apa Krist harusnya merasa senang sekarang?
Sejujurnya dia senang karena ternyata pria itu juga menyukainya, namun hati kecil Krist sedikit ragu, bukan ragu atas rasa sukanya pada Singto.
Krist menyukainya, bahkan ingin menjadikan Singto itu miliknya, tetapi ketika memikirkan hubungan yang tidak wajar tentang seorang pria dan pria lain itu membuat Krist pusing sekarang.
Apa pendapat orang nanti jika mereka terus bersama, dengan hubungan yang di anggap tabu semacam itu, pasti akan banyak orang yang mengunjing mereka berdua nanti.
Tetapi Krist tidak bisa menolaknya, apalagi jika sebenarnya dirinya menginginkannya, dan saat melihat ketulusan yang terpancar dari mata pria itu saat mengatakannya, membuat hati Krist menghangat seketika.
Entahlah, semua yang di lakukan oleh pria itu membuatnya menjadi aneh, menjadi seperti orang lain yang terkadang terlihat bodoh. Mungkin karena ini adalah Cinta.
Krist bukanlah pria yang bisa menjabarkan kata Cinta itu dengan gamblang dan mudah, karena jujur dirinya belum berpengalaman tentang hal itu, tidak mengerti bagaimana harus bersikap manis kepada orang yang di sukainya, bagaimana harus bersikap perduli dan menunjukan jika dirinya menyukai pria itu.
Dia hanya pria biasa yang penuh dengan kekakuan dan juga tingkah aneh yang tidak bisa di cengahnya, semua itu refleks darinya, Krist tidak bisa berpura-pura menjadi manis ataupun itu.
Yang dia lakukan hanyalah selalu ceroboh dan berimajinasi yang berlebihan, itulah dirinya, selalu mempunyai angan-angan yang melebihi batas, yang terkadang tidak masuk akal, dan juga terkadang terlalu mempercayai seseorang.
Tetapi saat bersama dengan pria yang kini duduk di sampingnya, Krist merasakan hal yang lain, sesuatu yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.
"Tidak." Jawab Krist.
"Kenapa?" Tanya Singto.
"Aku tidak suka kau." Jawab Krist sesantai yang dirinya bisa, meskipun nyatanya dirinya merasa bingung saat ini.
"Kau yakin?" Tanya Singto lagi.
"Yakin." Jawab Krist.
"Baiklah aku tidak akan memaksamu." Ucap Singto.
"Jadi hanya segitu saja usahamu?" Tanya Krist sambil menatap Singto.
"Aku kira kau akan berusaha lebih keras lagi, tetapi baru aku tolak saja kau sudah menyerah." Tambah Krist.
Singto hanya tertawa melihat Krist, pria tampan itu tahu, pasti si cerewet itu akan mengomelinya, bukankah dirinya yang menolak Singto, dan giliran Singto menyerah pria itu mengeluh padanya.
Memang Singto salah apa disini?
Sudahlah, Singto memang akan selalu terlihat salah di mata Krist, semua yang Singto lakukan selalu salah, karena semua kebenaran ada pada diri Krist.
"Bukankah kau yang menolakku?" Tanya Singto, yang masih tidak percaya pada kelakuan aneh Krist itu.
Semua yang di lakukan Krist itu sangat aneh, dan terkadang tidak masuk di akal, bahkan Singto selalu kehilangan kata-kata untuk menghadapinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/141971253-288-k493244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[6]. That Was You [ Krist x Singto ]
Fantasy[ Completed ] Saat dunia supranatural bersatu dengan dunia nyata, apakah yang akan terjadi saat itu? Saat manusia biasa terjerat oleh cinta seseorang yang sangat misterius, apa yang harus ia lakukan? Cast : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prachaya Rua...