#24

2.8K 307 73
                                    

"Mommy..." Teriak Aland sambil berlari menghampiri Krist dengan terburu-buru, anak laki-laki itu memasuki kamar Krist, dengan senyum mengembang, namun sebelum dia sampai di tempat Krist, Aland jatuh tersungkur di lantai.

Membuatnya menangis kesakitan, Krist langsung ingin bangkit dari duduknya, tetapi Singto lebih dulu menolong anak mereka.

Singto langsung menggendong Aland, dan membawanya mendekati Krist, "taruh dia di pangkuanku P." Pinta Krist.

Perlahan Singto mendudukkan Aland di pangkuan Krist, dan dengan cepat Aland memeluk Krist. Kemudian menangis sesenggukan di pelukan Krist.

"Sssttt, mana yang sakit sayang?" Tanya Krist sambil mengusap rambut Aland.

"Semuanya." Jawab Aland dengan wajah memelas.

Krist melihatnya dengan tersenyum, anaknya sangat manis, dan juga menggemaskan. Membuat Krist hati Krist menjadi menghangat seketika.

"Mommy..." Rengek Aland.

"Apa sayang?" Tanya Krist.

"Aland mengantuk, ingin tidur. Bisakah Aland tidur disini, dan memeluk mommy." Jawab Aland penuh harap pada Krist.

"Boleh, sayang." Ujar Krist, sambil menganggukkan kepalanya.

"Horeee." Seru Aland sambil tersenyum senang, dan memeluk Krist lebih erat daripada tadi.

Dengan perlahan Krist memindahkan Aland untuk duduk di sampingnya, lalu menuntun anaknya berbaring di atas tempat tidur, sebelum Krist juga melakukan hal yang sama.

Dia mendekap erat tubuh mungil anaknya itu, sambil mengusap punggung Aland dengan pelan, raut wajah bahagia terpancar dari wajah Krist sekarang.

Dari dulu dia ingin melakukan hal ini, ingin memeluk dan menemani anaknya untuk tidur, Krist bisa melihatnya tubuh dewasa, melihat anaknya bermain dan juga tersenyum padanya.

Hanya itu yang Krist inginkan, dia hanya ingin melihat anaknya tubuh dalam pengawasannya, ingin bersama dengan anaknya selamanya, dia ingin menjaganya dan juga merawatnya.

"Daddy..." Panggil Aland tiba-tiba pada Singto yang hanya berdiri dan menatap mereka.

"Apa, sayang?" Tanya Singto.

"Aland mau Daddy tidur disini." Jawab Aland sambil menepuk tempat di sebelahnya yang kosong.

"Daddy, cepat." Seru Aland saat melihat Singto hanya diam saja, tidak mau menurutinya.

Melihat hal itu Singto langsung berjalan ke sisi lain tempat tidur dan mendudukkan dirinya disana, tetapi Aland dengan cepat menarik Singto untuk ikut berbaring bersama dengannya.

Singto tahu jika Aland itu memiliki sifat yang susah untuk di tolak, jika ada orang yang tidak menurutinya, pasti anak itu akan marah, dan tidak mau berbicara pada siapapun. Itu sering terjadi dan yang bisa Singto lakukan selama ini hanyalah menuruti semua yang di inginkan putrannya itu.

"Mommy..." Panggil Aland.

"Mmm."

"Peluk aku dengan erat."

"Iya."

"Daddy..."

"Apa?"

"Peluk aku seperti mommy memelukku."

"Baiklah."

Keduanya menuruti apa yang di minta oleh anaknya, Krist menatap Singto, sementara Singto hanya bisa tersenyum simpul pada Krist, tidak berani untuk balas menatap pria manis itu.

[6]. That Was You [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang