#5

4.1K 447 98
                                    

Suara lolongan hewan dari arah hutan itu mengoyak keheningan malam, membuat Krist merinding mendengarnya, bagaimana tidak karena suara itu kini mulai bersaut - sautan tidak berhenti.

Pria manis itu mulai menaiki tempat tidurnya, lalu menarik selimut sampai bahu untuk menutupi seluruh tubuhnya, dan hanya menyisakan kepalanya saja yang menyembul keluar.

Sungguh ini adalah pertama kalinya Krist mendengar lolongan serigala bersaut - sautan dengan kencangnya, seakan ada banyak kawanan serigala di sekitar sini, dan mereka terdengar sangat marah akan suatu hal, seperti ingin melahap seseorang hidup - hidup.

Tok. Tok. Tok.

Suara ketukan pintu kamar itu, langsung berhasil membuat Krist yang daritadi ketakutan terlonjak sangat kaget seketika, dan mulai memegangi dadanya. Ingin rasanya mengumpat tapi lidahnya keluh, terlalu lelah karena ketakutan dan gemetaran sendirian daritadi.

"Masuk." Ujar Krist dengan suara pelan.

"Kau kenapa? Sakit?" Tanya Singto.

"Tidak, aku hanya takut." Jawab Krist.

"Takut kenapa?" Tanya Singto.

"Apa para serigala itu tengah marah? Kenapa mereka dari tadi terus melolong." Tanya balik Krist.

"Aku tidak tahu." Jawab Singto.

"Apa ini sering terjadi?" Tanya Krist.

"Tidak, hanya beberapa kali saja ini terjadi." Jawab Singto.

"Disini sangat menyeramkan." Tutur Krist seraya menarik selimutnya untuk menutupi seluruh tubuhnya.

"Apa kau takut?" Tanya Singto.

"Masih bisa bertanya kau? Tentu saja aku takut, aku mau bersembunyi dulu." Ucap Krist.

Lagi - lagi Singto tertawa dengan sikap ajaib pria manis itu, apa Krist pikir dengan menutupi diri dengan selimut kawanannya bisa berhenti melolong.

"Aku pergi dulu, nanti aku kembali lagi." Kata Singto seraya melangkahkan kakinya keluar dari kamar Krist.

Sementara Krist hanya mengangkat sedikit selimut yang menutupi tubuhnya, untuk mengitip Singto, sadar pria tampan itu tidak ada Krist langsung menutup kembali selimut itu, dan meringkukan dirinya di atas tempat tidur dengan ketakutan.

_________

Di sebuah ruangan yang cukup besar, dengan nuansa hitam dan putih yang dominan, di sertai lampu yang tidak cukup baik untuk meneragi pencahayaan ruangan itu.

Kini berkumpulah empat orang pria, dan juga tiga orang gadis yang tengah menduduki di sebuah kursi yang berjejer melingkar, seperti lingkaran.

Semua orang yang berkumpul itu adalah Tae, Tay, Earth, dan juga Kimmon. Sedangkan ketiga gadis itu adalah Lian, Indah dan juga Windy.

"Menurumu siapa penyusup itu?" Tanya pria berbadan kekar dengan kulit tan yang membungkus setiap lekuk tubuhnya itu, pria itu bernama Tae.

"Aku tidak tahu." Jawab pria yang berbadan tidak kalah kekar dari Tae, itu adalah Earth.

"Bagaimana para penjaga bisa kecolongan seperti itu? Tidak hanya satu aku mencium tiga jejak baru dalam satu hari?" Keluh Tay dengan berdecak kesal.

"Entahlah padahal aku sudah memperketat penjagaan." Jawab Kimmon.

Sedangkan Windy dan Indah saling melirik satu sama lain, kemudian dengan kompak menatap Lian, salah satu orang yang di cari itu pasti adalah orang yang di bebaskan Lian tadi pagi.

"P' yang di maksud mereka pasti pria tadi." Bisik Windy, yang langsung di bekap mulutnya oleh Lian.

"Iya, pasti pria tadi." Bisik Indah juga pada Lian.

[6]. That Was You [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang