Suasana remang-remang kini tengah menyelubungi setiap sudut ruangan itu, tidak lama kemudian ada seseorang yang berjalan dengan terburu-buru memasuki ruangan tersebut, seseorang itu langsung menyalakan saklar lampu, hingga membuat ruangan itu menjadi sangat terang sekarang.
Ternyata seseorang yang baru saja memasuki ruangan tersebut adalah Krist, pria manis itu kini tengah mendudukkan dirinya di sisi tempat tidurnya, dan meletakan beberapa snack dan juga buah apel dan pisang di atas nakas meja.
Pria manis itu menengokan kepalanya ke samping, melihat kekasihnya kini tengah tertidur dengan pulas, bibir Krist langsung mencebik ke arah Singto, dan langsung menggoncangkan tubuh kekasihnya itu agar terbangun dari tidurnya.
"P'Sing, bangun." Seru Krist.
"Ada apa, Krist?" Tanya Singto tidak mengerti.
Apa hari sudah pagi? Padahal Singto merasa jika dirinya baru saja menutup matanya beberapa waktu yang lalu.
Di lihatnya jam yang terpasang dengan manis di dinding kamar, dan ternyata waktu masih menunjukkan pukul satu pagi.
Ada apa Krist membangunkannya?
"Kau lapar, sayang?" Tanya Singto yang terbiasa jika Krist membangunkannya tengah malam hanya karena merasa lapar.
"Tidak." Jawab Krist, seraya menyenderkan punggungnya di kepala tempat tidur, lalu meluruskan kakinya.
"Apa kakimu pegal?" Tanya Singto.
"Tidak." Jawab Krist.
"Lalu kenapa kau membangunkan P'?" Tanya Singto.
"Aku tidak bisa tidur, tapi aku tidak mau sendirian, jadi P' harus menemaniku." Jawab Krist.
"Kau bangun sejak kapan?" Tanya Singto.
"Daritadi." Jawab Krist.
Singto beringsut mendekati Krist, lalu meletakan kepalanya berbaring di atas paha Krist sebagai bantalannya, pria tampan itu membalikan wajahnya kesamping, kemudian memeluk perut Krist.
"Menyingkir." Usir Krist.
"Tidak mau." Jawab Singto.
"Menyingkir atau aku tendang kau P." Ancam Krist.
"Jangan marah-marah terus, itu tidak baik untukmu." Ingatkan Singto.
"Kau membuatku kesal." Balas Krist.
"Baiklah, aku akan pergi." Ujar Singto mengalah pada Krist.
Pria tampan itu ingin bangkit dari tidurnya, tetapi Krist justru menahannya, tidak membiarkan Singto pergi.
"Kenapa lagi?" Tanya Singto heran, Krist selalu saja membuatnya serbah salah.
"P'Sing..." Panggil Krist, tanpa memperdulikan pertanyaan yang terlontar dari mulut Singto.
"Mmm."
"P'Sing suka anak laki-laki atau perempuan?" Tanya Krist.
"Perempuan." Jawab Singto.
"Kenapa?" Tanya Krist ingin tahu alasannya.
"Dia pasti akan cantik sepertimu, dan lucu seperti adik-adikku." Jawab Singto.
"Aku tidak cantik." Tukas Krist.
"Iya. Kau tidak cantik." Pungkas Singto saat melihat wajah Krist mulai berubah menjadi kesal.
"Tapi aku ingin anak laki-laki." Ujar Krist.
"Kenapa?" Tanya Singto.
"Tidak tahu, aku hanya ingin saja." Jawab Krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6]. That Was You [ Krist x Singto ]
Fantasy[ Completed ] Saat dunia supranatural bersatu dengan dunia nyata, apakah yang akan terjadi saat itu? Saat manusia biasa terjerat oleh cinta seseorang yang sangat misterius, apa yang harus ia lakukan? Cast : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prachaya Rua...