#18

3.3K 307 57
                                    

Hari sudah larut malam, saat sekumpulan serigala berwarna abu-abu mulai berlarian dari arah hutan menuju rumah Singto, mereka semua menghentikan langkahnya, saat sampai di belakang rumah kosong yang terletak tepat di belakang rumah Singto.

Keenam serigala itu satu-persatu mulai berubah wujud dan memasuki rumah itu lewat pintu belakang.

Tidak lama setelah itu, pintu depan rumah itu terbuka, dan keluarlah enam orang pria dari dalam rumah kosong itu, dengan keadaan rapi.

Keenam pria itu tidak lain adalah Tae, Earth, Tay, Kimmon, Arm dan juga Pluem. Mereka mendudukan dirinya di halaman belakang rumah Singto, raut wajah tidak tenang terpancar jelas dari keenam orang tersebut.

"Belum ada kabar." Ujar Arm mulai membuka suaranya.

"Tidak ada satupun kawanan kita yang berhasil melacaknya." Sahut Earth.

"Aku sudah memutari hutan hampir 10 kali tapi tidak menemukannya." Sela Tay.

"Aku sudah mencari keseluruh tepian jurang dan aku juga tidak bisa menemukannya." Ucap Pluem.

"Aku bahkan sudah mencari kesetiap perbatasan, tetapi tidak ada tanda-tanda penyusup melewatinya." Kata Tae.

"Tapi aku heran kenapa tidak ada satu petunjuk pun yang bisa kita temukan? Apa dia kabur keluar dari hutan dan menuju desa?" Tanya Earth.

"Tidak mungkin aku dan Pluem berjaga disana dari kemarin pagi hingga tadi pagi." Seru Arm.

"Lalu kenapa kita tidak bisa menemukan jejaknya?" Tanya Earth.

"Kenapa aku yakin ini ada hubungannya dengan serigala putih tengik itu ya." Sela Tae.

"Kenapa kau bisa berpikiran seperti itu?" Tanya Arm.

"Kau ingat saat mereka menculik Lian? Dan kita tidak bisa menemukannya? Kita juga tidak bisa menemukan jejak apapun saat itu, tetapi untung saja penghianat itu mengaku, jadi kita bisa menyelamatkannya, meskipun ada yang tidak selamat." Jawab Tae sambil menyindir Tay.

"Kenapa kau membawa-bawa hal itu lagi? Bukan aku, sungguh kali ini aku tidak tahu apapun." Sergah Tay.

"Siapa tahu saja kau sudah mulai jadi kaki tangan musuh, dan ingin kami menjadikanmu serigala rebus." Cetus Tae.

"Terserah kalian, jika tidak percaya padaku." Kata Tay.

"Tapi aku yakin pelakunya sama, karena kejadian ini sama seperti waktu itu." Seru Arm.

"Kita disini untuk apa?" Tanya Pluem.

"Menunggu Sing, dari kemarin malam sampai sekarang dia belum kembali, kita membutuhkan perintahnya, kaukan tahu kita tidak bisa bertindak sendiri, kita harus mengikuti apapun yang di perintahkan olehnya." Jawab Tae.

"Sing, masih dihutan. Aku mendengarnya dari pikiran para kawanan tadi sebelum kita sampai disini." Sela Earth.

"Begini saja, ayo kita berpencar dan menelusuri hutan sekali lagi, kita kembali dua jam lagi disini, dan jika Sing belum juga kembali, kita akan menunggunya." Jelas Tae sebelum ke enam pria itu berjalan ke arah hutan.

__________

Di tempat lain, ada seorang pria yang tengah berjalan di lorong-lorong panjang sebuah ruang bawah tanah yang cukup gelap, suara langkah kakinya bergema keseluruh penjuru lorong itu, pria tadi menghentikan langkahnya di sebuah ruangan, dan tanpa permisi langsung membukanya.

Membuat seseorang yang berada di dalam ruangan itu terkesiap kaget, dan meletakan tangan di dada, sambil menatap pria yang masuk tanpa permisi ke ruang jaganya itu dengan kesal.

[6]. That Was You [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang