3 tahun kemudian.
Suasana ramai terlihat sangat jelas di halaman belakang rumsh Singto, saat ini beberapa orang tengah sibuk berlalu lalang, kesana kemari dan sebagiannya lagi, tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
Singto hanya berdiri dari kejauhan menatap adiknya yang saat ini, tengah bertukar cincin dengan tunangannya, tidak menyangka jika adiknya sudah dewasa sekarang, padahal rasanya seperti baru kemarin dia melihat Windy berlarian dan mengajaknya bermain.
"Kenapa kau sedih P'?" Tanya Krist yang berada disampingnya.
"Tentu aku sedih, mungkin sebentar lagi aku harus melepas salah satu adikku." Jawab Singto.
"Mereka sudah besar dan punya kehidupan masing-masing." Ujar Krist.
"Iya, tapi tetap saja, bagiku mereka adalah adik kecilku yang selalu merengek padaku jika ada masalah." Sahut Singto.
"Kau tidak bahagia?" Tanya Krist.
"Tentu aku bahagia Krist, ku harap P'Kyu itu adalah yang terbaik untuknya, hanya itu yang P' inginkan." Jawab Singto, seraya merangkul bahu Krist.
Melihat wajah yang terpancar dari adiknya sekarang ini, membuat Singto juga bisa merasakan kebahagiaannya, baginya jika ketiga adiknya itu bahagia, dia juga akan ikut bahagia, karena kebahagian adiknya itu adalah yang paling penting untuk Singto.
Windy menatap Singto, sambil menampilkan senyum terbaiknya kepada kakaknya, dia bisa melihat raut wajah kesedihan yang terpancar dari kakaknya, Windy tahu jika kakaknya itu takut jika dia akan salah memilih nantinya, tetapi gadis itu sangat yakin, kalau Kyuhyun itu adalah yang terbaik untuknya.
Dan meskipun dia nantinya salah memilih, dia tidak akan pernah menyesal, karena setidaknya dia sudah mencoba sebaik mungkin untuk memperjuangkan cintanya.
Di tatapnya Kyuhyun yang berada di sampingnya, pria itu hanya tersenyum hangat pada Windy, lalu menggenggam tangan gadis itu, mencoba menyalurkan kekuatan yang di punyanya, sebelum mengecup bibir gadis itu dengan singkat, saat Windy lengah membuat gadis itu kesal dan langsung saja memukul Kyuhyun, karena menciumnya di tempat umum, bahkan di depan banyak orang.
Membuat suasana menjadi sedikit gaduh akibat pertengkaran keduanya, Singto hanya menggelengkan kepalanya tidak habis pikir kepada keduanya.
.
.
.
Dengan langkah ragu indah melangkahkan kakinya menuju bukit tempatnya dan Pluem biasanya bersama, dalam hati gadis itu terus saja merutuki kekasihnya yang entah mengapa menyuruhnya untuk menghampirinya.
Tadi Lian menghampirinya, dan berkata jika Pluem menyuruhnya untuk pergi ke bukit, membuat indah langsung meninggalkan pesta pertunangan Windy demi bertemu dengan kekasihnya itu.
Namun hanya kegelapan malamlah yang indah lihat waktu hampir sampai di bukit itu, tetapi tiba-tiba saat indah berjalan semakin dekat, di depannya kini banyak cahaya lampu yang perlahan mulai menyala, dan berkelap-kelip dengan cantiknya, mengikuti setiap langkah kakinya.
Membuat jalanan yang dia laluinya itu kini mulai terlihat dengan sangat jelas, dan indah kaget saat melihat banyaknya taburan kelopak mawar yang bertebaran sampai di ujung jalan, membuat gadis itu terus berjalan maju kedepan.
Tidak lama kemudian terdengarlah sebuah alunan melodi dari sebuah petikan gitar, yang terdengar sangat manis di pendengaran indah, sebelum lirik pertama lagu itu mulai berkumandang.
Maukah kau menikah denganku?
Menjalani hidup selamanya bersamaku.
Saling mencintai dengan penuh kasih.
Mari kita memiliki seorang anak yang mirip denganku.
Dan seorang lagi yang mirip denganmu.
Mari kita hidup dengan bahagia beratus ratus tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6]. That Was You [ Krist x Singto ]
Fantasy[ Completed ] Saat dunia supranatural bersatu dengan dunia nyata, apakah yang akan terjadi saat itu? Saat manusia biasa terjerat oleh cinta seseorang yang sangat misterius, apa yang harus ia lakukan? Cast : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prachaya Rua...