#11

4K 330 140
                                    

Suasana gelap dan remang-remang menghiasi dua sisi tebing jurang, yang terpisahkan oleh sebuah sungai yang mengalir di bawahnya.

Wilayah perbatasan yang biasanya di jaga dengan ketat, oleh para segerombolan serigalapun kini tampak lengang dan sunyi, hanya suara-suara aneh dari dalam hutan yang terdengar saling beradu di antara keheningan malam.

Dari dalam kegelapan muncullah seekor serigala abu-abu dari dalam hutan, kemudian berjalan terus sampai ke ujung jurang, matanya menatap lurus hutan yang berada di seberang jurang, terlihatlah kilata-kilatan sinar sesuatu yang tersembunyi di dalam ke kegelapan malam.

Serigala abu-abu itu melolong pelan, mengisyaratkan agar kawanan yang menjaga perbatasan di sebrang jurang itu untuk keluar dari tempat persembunyianya.

Tidak lama kemudian, terdengarlah geraman dari seberang jurang, lalu setelah itu munculah beberapa ekor serigala putih dari dalam hutan.

Semua serigala itu menatap sengit ke arah serigala abu-abu itu, namun tatapan sengit itu berubah menjadi desisan saat mendengar lolongan yang di keluarkan oleh serigala abu-abu itu, membuat kedua kubu itu saling melolong dan bersaut-sautan tidak ada hentinya selama beberapa waktu.

Setelah itu, serigala abu-abu yang tadi masuk kembali ke dalam hutan, dengan tatapan mata yang sangat tajam, lalu menghilang begitu saja di dalam kegelapan, yang menyelimuti hutan.

.

.

.

Saat ini Krist sedang berbaring telungkup di atas tempat tidur, dengan mata terfokus ke arah sebuah manga, sambil mendengarkan musik dari headset yang terpasang di telinganya.

Singto yang baru saja memasuki kamar kekasihnya itu, hanya menggelengkan kepalanya, saat melihat apa yang tengah di lakukan oleh pria manis tersebut.

Pria tampan itu langsung menghampiri Krist, yang tidak sadar akan kedatangannya, lalu naik ke atas tempat tidur, kemudian meletakan kepalanya di atas punggung Krist sebagai bantalannya.

Sedangkan Krist yang merasakan ada sesuatu yang kini menempel di punggungnya langsung kaget, dan menengokan kepalanya kebelakang, setelah itu mendengus kesal ke arah Singto.

"Kau mengagetkanku P." Protes Krist dengan sebal.

"Bukan aku yang mengangetkan mu, tapi kau saja yang tidak sadar saat aku datang." Ujar Singto sambil mendekati Krist, dan menempelkan dagunya di bahu pria manis itu, ingin tahu apa yang di lakukan oleh kekasih manisnya tersebut.

"Menyingkir dariku." Keluh Krist sambil mendorong kepala Singto.

"Tidak mau." Tolak Singto.

"Tingkahmu selalu saja membuatku risih." Ungkap Krist.

"Tapi aku tidak." Kata Singto, sambil meletakan kepalanya di bahu belakang Krist dan meniup-niup telinga Krist, hingga membuat pria manis itu kegelian.

"Hentikan." Seru Krist.

"Tidak mau." Tolak Singto.

Mendengar penolakan dari kekasihnya itu, membuat Krist langsung menggesekkan tubuhnya dengan paksa, membuat kepala Singto terjatuh ke atas tempat tidur.

Setelah itu Krist memposisikan dirinya untuk duduk, melepaskan headsetnya, kemudian meletakan ponsel dan manga yang dia baca di nakas meja, lalu mulai menggelitiki pinggang Singto, sebagai balasan karena senang sekali menjailinya.

"Krist, hentikan." Protes Singto.

"Tidak mau, bagaimana rasanya di ganggu orang lain, hah? Mengesalkan kan?" Tanya Krist.

[6]. That Was You [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang