Krist terbangun saat hari sudah mulai gelap, ekor mata pria manis itu melirik kekiri dan juga kekanan, mengamati setiap sudut ruangan tempatnya berada saat ini.
Dia sadar jika ini adalah kamar Singto, Krist memegangi kepalanya yang pusing, dan ingin memposisikan dirinya untuk duduk, tetapi tubuhnya langsung terhempas lagi ke atas tempat tidur, karena terlalu lemah.
Seingatnya terakhir kali yang dia ingat, Krist ada di dalam hutan bersama dengan serigala dan itu adalah Singto, apa Krist bermimpi, iya. Dia pasti bermimpi, Singto tidak mungkin jadi serigala itu, dia pasti manusia.
Tetapi semua yang di alaminya itu terlihat sangat nyata, bukan hanya satu serigala tapi banyak, Krist melihat segerombolan serigala dan orang-orang aneh yang terlihat menyeramkan, yang ingin membunuh dan mengurungnya.
Krist memegangi perutnya, dan mengelusnya lembut, beruntung tidak terjadi sesuatu padanya, jika tidak Krist tidak tahu nantinya dia akan menjadi seperti apa.
Ceklek.
Suara pintu kamar itu di buka, Krist melihat Singto datang dan berjalan menghampirinya, pria itu langsung tersenyum manis pada Singto, tetapi tidak lama kemudian Krist melenyapkan senyumnya dan beringsut ke ujung tempat tidur, sambil menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.
Singto yang melihatnya, hanya terdiam dan berjalan terus mendekati Krist. Dia tahu jika Krist saat ini masih takut padanya.
"Krist..." Panggil Singto, sambil mendudukan dirinya di sisi lain tempat tidur.
"Jangan panggil aku. Pergi sana!" Seru Krist sambil membuat gerakan tangan seperti mengusir seekor kucing.
"Kau masih takut pada P'? P' tidak akan melukaimu." Ujar Singto.
"Tapi aku takut." Sahut Krist, yang kini mulai menutupi kepalanya dengan selimut,dan hanya menyisakan wajahnya saja yang keluar dari dalam selimut.
"Apa kau pikir P' akan memakanmu dan juga anak kita?" Tanya Singto dengan terluka pada Krist.
Iya, dia tahu jika. dia itu termasuk hewan buas, dan dia juga tidak normal, tetapi apa dia sampai segila itu, ingin memakan kekasihnya sendiri dan juga anaknya?
"Tidak." Jawab Krist sambil menggelengkan kepalanya.
"Apa kau tidak mau lagi bersama dengan P'? Karena kau tahu jika P' itu bukan manusia? Apa P' terlihat mengerikan dan menyeramkan untukmu?" Tanya Singto.
"Tidak." Jawab Krist.
"Lalu kenapa kau menjauhi P'? Jika kau tidak mau bertemu lagi dengan P', P' akan pergi." Ujar Singto.
"Jangan! P'Sing mau pergi kemana? Jangan tinggalkan aku." Sahut Krist, menghampiri Singto sambil menyeret selimut yang masih di kenakannya.
"Bukannya kau takut karena P' bisa melukaimu?" Tanya Singto.
"Tidak, jangan tinggalkan aku." Jawab Krist, seraya memeluk Singto dengan erat tidak membiarkan kekasihnya untuk pergi meninggalkannya.
"Kau yakin?" Tanya Singto.
"Iya. Jangan pergi." Jawab Krist.
Singto mengambil tangan Krist, Dan memasukan jari-jarinya kesela-sela jari Krist, lalu menggenggamnya dengan erat.
"Lain kali jangan pergi sendirian lagi, P' takut jika sesuatu yang buruk terjadi padamu." Ujar Singto.
"Aku hanya mengikuti P'Sing saja." Sahut Krist.
"Apa mereka berbuat sesuatu yang buruk padamu? Apa mereka melukaimu?" Tanya Singto khawatir.
"Tidak, mereka hanya mengurungku, di ruangan gelap, aku takut. Mereka menyeramkan, untung saja aku bertemu pria itu, dan dia mau melepaskanku." Jawab Krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
[6]. That Was You [ Krist x Singto ]
Fantasy[ Completed ] Saat dunia supranatural bersatu dengan dunia nyata, apakah yang akan terjadi saat itu? Saat manusia biasa terjerat oleh cinta seseorang yang sangat misterius, apa yang harus ia lakukan? Cast : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prachaya Rua...