"Aku memilih..." Singto menjeda ucapanya, "Krist.. selamatkan Krist, lakukan apa saja untuk menyelamatkannya."
Jujur Singto tidak tahu apa ini benar atau tidak, tetapi dia tidak ingin kehilangan Krist, meskipun sebenarnya Singto juga tidak mau kehilangan anaknya, namun keselamatan Krist lebih penting untuknya.
"Jadi kau ingin mengugurkan kandunganya?" Tanya Kyuhyun.
"Iya." Jawab Singto.
Tidak mereka sadari, di ambang pintu Krist berdiri mematung setelah mendengar apa yang di ucapkan Singto, tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
Krist memegangi perutnya, tega sekali Singto berbicara seperti itu, tega sekali dia ingin mengugurkan anak mereka, padahal dulu Singto berjanji akan melindungi anak mereka, tetapi sekarang apa?
Nyatanya semua itu bohong, jika pria itu tidak menginginkan anak ini, Krist juga tidak meminta Singto untuk bertanggung jawab, Krist rela melakukan apapun, asalkan anaknya selamat.
Dengan tertatih Krist melangkahkan kakinya, sambil berpegangan pada tembok, air matanya tidak kunjung ada surutnya, Krist tidak bisa membayangkan jika anaknya tidak ada nantinya, mereka semua bisa berbicara seperti itu karena tidak merasakan apa yang dirinya rasakan.
Selama ini Krist bertahan, menghadapi semua rasa sakit yang di timbulkan oleh anaknya, Krist bisa menahannya, asalkan anaknya baik-baik saja, tetapi Singto, dia jahat dia ingin membunuh darah dagingnya sendiri.
"Tidak, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu." Ujar Krist sambil mengelus perutnya dengan lembut.
.
.
.
Sejak mendengar hal itu dari mulut Singto, Krist menjauhi semua orang termasuk Singto, pria manis itu tidak ingin berbicara dengan siapapun, bahkan tidak mau menyentuh makanan yang mereka berikan padanya, Krist tahu mereka semua punya niatan yang buruk pada anaknya.
"Krist..." Panggil Singto.
"Pergi, jangan dekati aku. Kau jahat! Kau tega pada anak kita, kau tega ingin membuangnya. Aku bahkan rela menukar nyawaku untuknya, tapi kau. Kau justru ingin mengugurkannya." Teriak Krist pada Singto.
Krist sakit hati, dengan ucapan Singto waktu itu. Saat Krist mendengar bahwa Singto memilihnya dan ingin membuang anak mereka, Singto tidak memikirkan perasaannya, Singto tidak mengerti bagaimana rasanya jadi dia.
"Bukan seperti itu, Krist." Ujar Singto mendekati Krist.
Tetapi Krist memandang Singto murka, dan melemparkan semua yang berada di dekatnya ke arah pria itu, tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun dari mulut pria itu, dan juga yang lainya.
Mereka semua hanya memikirkan tentang menyelamatkannya, tetapi tidak dengan anaknya. Memang mereka kira Krist akan bisa hidup dengan tenang jika anaknya tidak ada nanti.
"Pergi! Pergi! Aku tidak mau mendengarkan apapun." Teriak Krist.
Mendengarkan teriakan yang keluar dari mulut Krist, membuat Singto langsung melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar kekasihnya tersebut, karena saat ini Krist mulai memegagi kepalanya lagi.
Kepalanya saat ini terasa sakit, dan terasa seperti berputar-putar, Krist mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali, karena pandanganya mulai mengabur lagi.
Dengan perlahan Krist berbaring menyamping dan memeluk perutnya sendiri, Krist tidak ingin kehilangan dia sekarang, Krist menginginkan anak ini, Krist ingin melihatnya tubuh dewasa dan bermain bersama dengannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/141971253-288-k493244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[6]. That Was You [ Krist x Singto ]
Fantasy[ Completed ] Saat dunia supranatural bersatu dengan dunia nyata, apakah yang akan terjadi saat itu? Saat manusia biasa terjerat oleh cinta seseorang yang sangat misterius, apa yang harus ia lakukan? Cast : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prachaya Rua...