#25

3.1K 325 66
                                    

"Sepertinya, aku tahu dimana anak Krist yang hilang itu."

Lian yang mendengarnya langsung menatap New, tidak percaya dengan apa yang di dengarnya barusan, dia baru saja berkata jika tahu dimana keberadaan anak Krist.

"Dimana P'?" Tanya Lian ingin tahu.

"Di kastilku." Jawab New.

Mendengar itu Lian langsung menghela nafas beratnya, tidak percaya jika ini adalah ulah Hunz lagi, sebenarnya apa masalah pria itu dengan kawananya, dan juga keluarganya.

"Kau yakin?" Tanya Lian memastikannya.

"Iya. Namanya aroon, dia sangat mirip dengan Aland, dan juga mempunyai tanda itu, awalnya aku curiga karena tidak pernah ada anak kecil disana dan saat aku mendengar jika itu adalah anak P'Hunz kecurigaanku itu hilang." Jawab New.

"Tapi saat aku bertanya apa kabar ibunya, di berkata dia tidak mempunyai ibu, padahal jelas-jelas P'Yuri masih hidup karena aku bertemu dia beberapa hari yang lalu, dan sekarang aku melihat Aland. Aku rasa P'Hunz menculik anak Krist lalu mengurungnya." Tambah New.

"Sebenarnya apa masalah dia dengan keluarga ku?" Tanya Lian heran dengan Hunz.

"Kau tidak tahu?" Tanya balik New.

"Jika aku tahu, tidak akan pernah aku bertanya kepadamu." Jawab Lian.

"Dulu ibunya meninggal karena tidak sengaja di serang oleh kawananmu. Entahlah aku juga tidak tahu pasti, yang aku dengar bibi tewas dengan cara mengenaskan itu saja." Ujar New.

"Bibi?" Tanya Lian lagi.

"Iya, bibi. Dia selingkuhan ayahku." Jawab New santai.

"Aku akan mengatakannya pada kakakku, sekarang pergilah." Usir Lian.

"Kenapa kau mengusirku, aku bisa membantu kalian untuk mengambil Aroon." Ujar New.

"Bagaimanapun dia kakakmu, kau yakin akan melawannya, hanya untuk membantu keluargaku?" Tanya Lian.

"Iya, aku akan melakukan apapun untukmu." Jawab New.

Lian tersenyum, lalu menatap pria itu, "pergilah, aku tidak mau kau salah memilih, aku tahu rasanya bagaimana harus memilih."

"Apa karena itu kau tidak ingin bersama denganku? Aku tahu alasannya, bukan karena kau membenciku, tapi kau tidak ingin aku memilih antara kau dan keluargaku."

"Tidak, untuk apa aku seperti itu."

"Lalu apa? Kau mau berbohong padaku?"

"Apa kau lupa siapa yang berbohong diantara kita?"

New langsung terdiam, karena dia tahu pasti siapa yang di maksud oleh gadis itu, iya. Dia tahu waktu itu dirinya berbohong tetapi hanya sebatas itu, tidak lebih, dia hanya menutupi jati dirinya saja, tetapi rasanya gadis itu tetap tidak bisa melupakan hal itu.

"Okay, kau bisa membantu kami, aku akan mengatakannya pada kakakku, tetapi yang terjadi nanti disana, aku tidak tahu. Kau harus menghadapi kakakmu sendiri, dan kau pasti akan sadar nanti, apa maksudku melarangnmu."

.

.

.

.

Setelah mereka semua menyusun sebuah rencana, tengah malam kawanan Singto, bersama New dan juga Lian memasuki perbatasan wilayah barat, semuanya berjalan dengan baik, karena New mengatur semuanya, supaya mereka bisa memasukinya tanpa adanya pertumpahan darah sedikitpun.

"Kalian semua tunggu disini, aku dan Lian akan masuk kedalam, untuk mengambilnya." Ujar New, seraya menggandeng tangan Lian, untuk mengikutinya pergi memasuki kastilnya.

[6]. That Was You [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang