Pip pip pip pip.
Zitao menghela nafas malas kala ia mendengar suara password dimasukkan pada pintu apartemennya. Tidak butuh melihat untuk tau siapa yang datang.
"Huang!" Teriak seseorang yang baru saja masuk dan langsung berlari menuju sofa. Tanpa basa-basi, orang tersebut langsung merebahkan diri.
Zitao merotasikan matanya sebal.
"Oi Oh Sehun! Bukankah sudah kubilang untuk pulang?"Sehun tersenyum sebelum menjawab, "Ini kan aku sudah pulang." Katanya sambil memejamkan mata.
"Pulang pantatmu." Kata Zitao kesal. "Ini rumahku!"
Sehun hanya terkekeh pelan menanggapi kata-kata dari Zitao. Dia membuka matanya dan duduk menghadap pria itu.
"Setelah kufikir-fikir sebaiknya aku mulai pindah kesini." Kata Sehun serius. "Kau tahu Huang? Aku baru menyadari siapa yang selalu ada disampingku selama ini. Seseorang yang selalu mendampingiku apapun keadaanku. Seseorang yang selalu mendukungku. Dan seseorang itu kau, Huang Zitao. Jadi bagaimana jika kita menikah saja?"
Sedetik setelah mengatakan hal itu, Sehun harus merasakan sakit dikepalanya akibat lemparan bantal kursi yang sangat kuat.
"Akh!" Teriak Sehun kesakitan. "Kau kasar sekali Tao-ya!"
"Biar saja!" Bentak Zitao. "Itu untuk mengembalikan otakmu yang sudah bergeser." Ujarnya dengan tampang datar.
Sehun hanya mengelus kepalanya, sementara Zitao mengambil kembali bantal yang sudah ia lempar.
"Tadi Seohyun menemuiku."
Zitao langsung menghadap Sehun dengan wajah ingin tahu.
"Katanya kau yang memberitahukan padanya dimana aku." Sehun terkekeh sinis. "Kenapa kau memberitahukan keberadaanku padanya Huang?"
Zitao terdiam. Apakah Sehun marah?
Namun Zitao tahu dugaannya meleset ketika ternyata Sehun malah menampilkan wajah yang sendu.
"Kau tahu dia tak biasa berada di tempat seperti itu." Ujar Sehun pelan.
Zitao menghela nafas lalu kembali duduk di sofa yang berhadapan dengan Sehun.
"Disaat begini kau masih mengkhawatirkannya." Kata Zitao pelan. "Dia mencarimu, dia bilang dia khawatir padamu. Kufikir jika dia yang membujukmu, maka kau akan pulang dan menghadapi kenyataan."
Sehun menggeleng. "Kau salah. Aku tak akan pernah mampu menghadapi kenyataan."
Zitao mengepalkan tangannya erat. "Lalu sampai kapan hah? Sampai kapan kau akan terjebak dalam pemikiran bodohmu itu? Sampai kau mati?!"
Sehun menunduk, tak berani menghadap pada Zitao. Zitao benar-benar sudah diambang batas kesabarannya sekarang.
"Memangnya gadis di dunia ini hanya Jo Seohyun? Sehun-ah, jika kau membuka mata dan hatimu, masih banyak gadis yang jauh lebih baik darinya!"
Sehun masih diam saja dan Zitao mendengus kesal. Bukannya Zitao tak mengerti perasaan sahabatnya itu, hanya saja Zitao tak ingin melihat Sehun terus menerus terpuruk. Dia ingin melihat Sehun bahagia. Setidaknya sekali saja, Sehun mampu menemukan sesosok orang lain yang bisa membantu Sehun melupakan Seohyun.
"Jika kau masih begini, lebih baik aku pergi." Kata Zitao sambil bangkit berjalan meninggalkan Sehun yang tetap dalam posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love's Scandal
FanfictionLove & hate relationship? Tapi bagi Yoona dan Sehun yang ada hanyalah hate & hate relationship. Hubungan saling benci ini bermula ketika Im Yoona tak sengaja menemukan sebuah fakta mengejutkan tentang Oh Sehun. Sebuah fakta yang menjadi skandal bes...