Yoona menghela nafas berat kala ia melihat meja kerja yang sudah 5 tahun ini menjadi rumah kedua baginya. Dengan berat hati, ia mulai membereskan barang-barangnya dan memasukkan satu persatu kedalam kardus besar yang ia bawa.
"Yoong!" Yoona mendengar teriakan Chaeyoung dan ketika Yoona menoleh, Chaeyoung sedang berlari cepat kearahnya mengabaikan beberapa rekan kerja mereka yang menatap mereka dengan berbagai ekspresi.
"Kau benar-benar dipecat?" Tanya Chaeyoung sedih. "Sungguh?"
Yoona tersenyum dan mengangguk pelan.
"Yoong!" Chaeyoung langsung memeluk Yoona erat. "Harus bagaimana aku bila tak ada dirimu?" Ujarnya dengan suara bergetar menahan tangis.
Mata Yoona memanas. Air mata mulai menumpuk di pelupuk matanya. Ia membalas pelukan Chaeyoung dengan erat.
"Yak paboya," ujar Yoona dengan suara bergetar. "Kita kan bisa bertemu di luar kantor. Tolong jangan berlebihan begitu Chaeyoung-ah."
Chaeyoung lebih mengeratkan pelukannya dan mulai menangis. "Tapi kan Yoong, aku jadi tidak bisa selalu bertemu denganmu. Bagaimana jika aku ingin curhat dadakan seperti biasanya? Yoong, aku sedih sekali kita harus berpisah begini. Aku tidak punya sahabat baik lagi di kantor. Hiks.."
Air mata Yoona akhirnya jatuh, lalu Yoona cepat-cepat menghapusnya sebelum ketahuan Chaeyoung. Ia tidak ingin terlihat rapuh sekarang. Ia ingin tetap terlihat tegar.
"Chaeng." Ujar Yoona sambil melepaskan pelukan mereka. "Kau bisa menelfonku kapanpun kau mau. Aku juga bisa datang ke apartemenmu, atau kau bisa langsung datang ke rumahku dan menginap seperti biasanya. Tidak perlu khawatir."
"Tapi.." Chaeyoung menggigit bibirnya. "Bagaimana denganmu? Bagaimana pekerjaanmu? Bagaimana keluargamu jika kau-"
"Sstt." Yoona mencubit pipi Chaeyoung. "Sudahlah. Jangan terlalu kau fikirkan. Itu urusanku nanti."
Chaeyoung menghapus air matanya. "Kau yakin akan baik-baik saja?"
Yoona mengangguk. "Ya. Aku pasti akan tetap baik-baik saja."
"Dasar pria kejam!" Ujar Chaeyoung marah. "Memangnya apa salahmu? Kenapa tidak adil sekali bagimu? Kau tidak ingin marah Yoong?"
Yoona terkekeh pelan. "Kau tahu Chaeng, aku beruntung memilikimu sebagai sahabatku. Aku tidak marah karena ada kau yang menggantikan marahku."
Chaeyoung mendengus. "Yeah. Kau tahu aku jago balas dendam."
Yoona kembali terkekeh. "Jangan terlalu kejam. Kasihan dia sudah tua."
Chaeyoung akhirnya tertawa mendengar candaan Yoona. "Lihatlah gadis ini. Masih sempat-sempatnya dia bercanda."
Chaeyoung pun membantu Yoona memasukkan barang-barangnya ke dalam kardus dan setelah selesai, Chaeyoung menemani Yoona berpamitan dengan para rekan kerjanya yang lain. Selesai berpamitan, Chaeyoung masih setia menemani Yoona hingga keluar kantor.
Sesampainya di depan pintu kantor, Yoona melihat dua orang pria berlari kearahnya. Yoona tersenyum melihat siapa pria-pria yang menghampirinya itu.
Jeon Jungkook dan Hwang Minhyun.
"Yoona-ya!" Jungkook memegang pundak Yoona. "Kudengar dari Chaeyoung kau dipecat? Benar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love's Scandal
FanfictionLove & hate relationship? Tapi bagi Yoona dan Sehun yang ada hanyalah hate & hate relationship. Hubungan saling benci ini bermula ketika Im Yoona tak sengaja menemukan sebuah fakta mengejutkan tentang Oh Sehun. Sebuah fakta yang menjadi skandal bes...