1️⃣9️⃣

3.6K 493 117
                                    

"Aw sakit Hun."

"Tahan sedikit. Memang ini sedikit agak sakit."

"Memangnya tidak ada hukuman lain?"

Ya. Itu Yoona dan Sehun yang sekarang tengah berada di atap rumah keluarga Im. Mereka berdua duduk diatas dipan lebar, tempat Yoona suka bersantai. Mereka sedang bermain kartu dan yang kalah akan dihukum dengan dijepit memakai jepitan jemuran milik nyonya Im.

Sekarang, Yoona baru saja kalah dan Sehun baru saja menjepit hidungnya dengan jepitan jemuran itu.

"Sungguh ini sakit sekali! Kau gila menjepitnya dihidung?!" Seru Yoona membuat Sehun terbahak-bahak.

Yoona mendelik. Sungguh. Kekasihnya ini benar-benar...

Kekasih?

Yoona merona. Benar. Kekasih. Sehun memang sudah menjadi kekasihnya sekitar seminggu lebih.

Semenjak menjadi kekasihnya, Sehun benar-benar menjadi pacar yang perhatian dan sangat baik. Sehun tidak pernah absen memberinya pesan selamat pagi, Sehun selalu memuji masakan yang Yoona bawakan setiap siang, sampai-sampai hampir setiap pulang dari kantor, Sehun selalu menyempatkan diri mampir ke warung mie, atau menelfon Yoona untuk makan malam bersama.

Memang, usia kencan mereka baru seumur jagung, tapi Yoona yakin Sehun memang sifatnya begitu.

Buktinya terhadap Seohyun, walau bertahun-tahun telah berlalu, perasaan dan sikap Sehun sama sekali tidak berubah. Gadis itulah justru yang merubah Sehun. Dan Yoona tidak mau itu terjadi.

Kalau boleh diakui ia menyayangi Sehun, hampir mencintainya, hingga Yoona rasanya tak ingin jika sampai kehilangan pria itu.

"Baiklah. Ayo kita berhenti bermain." Ujar Sehun membuyarkan lamunan Yoona.

"Kenapa?" Tanya Yoona heran.

"Telinga dan wajahmu hampir penuh dengan jepitan jemuran, sementara wajahku masih bersih. Hanya kedua telingaku saja yang dijepit." Kata Sehun dengan nada mengejek.

Yoona merengut. Yah walaupun Sehun sangat baik dan perhatian, ia juga sering berprilaku jahil dan terkadang menyebalkan.

"Jangan merengut. Kau mau bibirmu kujepit juga?"

Yoona melengos membuat Sehun kembali tertawa. Dengan pelan, Sehun melepaskan jepitan jemuran satu persatu dari kepala Yoona. Hingga satu jepitan terakhir, Sehun sematkan di rambut pinggir dahi gadis itu seperti jepitan rambut. Sehun tersenyum.

Yoona mengernyit dan akan melepaskan jepitan itu, namun Sehun dengan cepat langsung mengambil tangannya dan menggenggamnya erat.

"Apa ini? Kenapa kau pakai untuk menjepit rambutku?" Tanya Yoona bingung.

"Kau pernah menonton drama yang berjudul 'I Miss You'?" Sehun balik bertanya.

"Tidak."

"Astaga!" Ujar Sehun sebal. "Bagaimana mungkin kau tidak pernah menontonnya?"

Yoona mengernyit. "Yang sepatutnya heran itu aku. Aku sama sekali tidak menyangka kau pernah menonton drama." Ujar Yoona tak percaya.

Sehun terkekeh. "Aku lumayan sering." Ujarnya malu-malu. "Menemani nenek, kakek, dan ibuku."

Yoona tersenyum geli. Bertambah satu lagi tentang Sehun yang ia ketahui.

"Jadi, ada apa dengan drama itu?" Ujar Yoona mengalihkan.

"Aku suka melihat bagaimana cara pemeran utama pria mencintai pemeran utama wanita nya. Sejak mereka remaja hingga mereka dewasa. Walau mereka terpisah, cinta pria itu tidak pernah sedikitpun luntur untuk gadisnya. Bahkan ketika mereka bertemu kembali dan gadis itu berpura-pura menjadi oranglain pun, pria itu tetap mengenalinya dan meyakinkan gadisnya jika cintanya lah yang paling abadi dan setia."

Love's ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang