1️⃣8️⃣

3.8K 509 92
                                    

Tok tok.

Yoona menoleh dengan sebal kearah pintunya. Ia yakin bahwa kalau bukan ibunya, pasti adiknya yang mengetuk pintu untuk menyuruhnya menemani Sehun.

Atau malah pria itu sudah ingin pulang dan berpamitan?

Oke. Kalau sampai itu yang terjadi, Yoona berjanji tidak akan memberikan pria itu kesempatan lagi.

Tok tok.

Pintunya diketuk untuk kedua kali dan Yoona mendecih sebal. Dengan malas-malasan ia beranjak kearah pintu dan membuka pintunya. Tapi yang tampak didepan matanya membuatnya tak berkutik.

Oh Sehun dan senyum menyebalkannya.

Pria itu menatap Yoona jahil dan Yoona akhirnya mendecih sinis.

"Mau apa kau? Pulang?" Tanya Yoona sinis.

Sehun menggeleng pelan. "Kata ibumu aku boleh masuk kamarmu. Kita bicara disini karena diatap pasti dingin. Angin bertiup sangat kencang malam ini. Sepertinya juga akan turun hujan."

Mendengar perkataan Sehun, mata Yoona membola.

"Apa?! Kamarku?!" Serunya kaget. "Mana bisa begitu!"

Sehun mengerucutkan bibirnya sok berfikir. "Eum, aku juga sebenarnya tidak mau sih. Kan tidak sopan memasuki kamar seorang perempuan."

"Kalau begitu kenapa kau mengetuk kamarku?" Ujar Yoona curiga.

Sehun mengedikkan bahunya. "Karena ibumu memaksa."

Dengan kesal Yoona keluar kamar dan mencari ibunya yang ternyata berada didapur sedang memasak sesuatu.

"Eomma!" Seru Yoona membuat ibunya tersentak. "Kenapa kau suruh Sehun masuk kamarku?"

Sambil mengusap dadanya sang ibu menjentik dahi Yoona membuat Yoona kesakitan.

"Ya tak apa." Jawab ibunya santai. "Dia kan teman dekatmu? Lagipula sepertinya akan turun hujan. Daripada kalian berbincang di atap bukankah lebih baik di kamarmu saja? Ibu sedang membuatkan camilan untuk kalian."

"Tapi tetap saja." Ujar Yoona tak terima. "Dia itu laki-laki bu. La-ki-la-ki."

"Lalu?" Ujar sang ibu sambil menaikkan alisnya bingung. "Kenapa kalau dia la-ki-la-ki? Masuk kamar bukan berarti kalian akan melakukan hal-hal buruk bukan? Selagi masih dirumah kupastikan kalian tak akan berbuat aneh-aneh atau kalian akan ku hukum." Lanjut sang ibu garang.

"Hukum?" Tanya Yoona kesal. "Sehun saja yang dihukum. Dia yang berbahaya."

"Kenapa aku?" Sahut Sehun tak terima. "Aku bukan pria brengsek seperti itu."

"Benarkah?" Tanya Yoona dengan nada mengejek. "Bagaimana jika-"

"Cukup!!" Bentak nyonya Im membuat Yoona dan Sehun terdiam. "Pokoknya jika ada yang macam-macam akan ku hukum. Beres kan? Begitu saja repot!"

"Kalau begitu aku pulang saja eommonim." Ujar Sehun dengan wajah sedih. "Sepertinya Yoona tak suka aku disini."

"Kenapa begitu menantu Oh?" Tanya nyonya Im tak enak hati. Ia langsung melotot pada Yoona. "Kau tega membiarkan Sehun pulang sekarang?"

Yoona mendecih. "Ya dia kan memang harus pulang. Memangnya dia akan menginap, begitu?"

"Aish." Umpat ibunya membuat Yoona terdiam. "Sejak kapan aku mengajarimu menjadi gadis jahat?!"

Yoona melengos sebal sebelum akhirnya menarik tangan Sehun.

"Kita mau kemana? Kau ingin mengusirku?" Tanya Sehun panik.

Love's ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang