Suasana di rumah keluarga Im, terlihat sedikit sunyi. Hanya suara dari televisi yang menampilkan sebuah drama romantis memenuhi ruang tengah keluarga mereka. Keempat anggota keluarga tengah berkumpul bersama. Tuan Im sedang asyik bermain catur bersama Youngmin, nyonya Im sedang asyik melipat pakaian, dan Jinah yang sedang menonton drama penuh penghayatan tanpa berniat sedikitpun membantu sang ibu yang sesekali mengomelinya sebal.
Fokus mereka semua teralih, kala terdengar suara bel pintu yang spontan membuat mereka semua saling toleh untuk mencari sukarelawan dalam membuka pintu.
"Yoona?" Tanya tuan Im membuat ketiga orang disana kompak menggeleng bersama.
"Dia tak akan memencet bel." Jawab nyonya Im sambil kembali melipat pakaiannya. "Jinah, buka pintunya."
"Ah eommaaa.. ini sedang seru-serunya." Protes Jinah sambil mengerucutkan bibirnya. "Kenapa bukan Youngmin saja?"
Youngmin yang mendengar hal itu hanya bisa mendesah pasrah. Mau bagaimana lagi? Ia adalah magnae dikeluarga ini. Yah walaupun umur nya dan Jinah hanya berbeda 10 menit, tetapi tetap saja Jinah terkadang memperlakukannya layaknya seorang adik yang berselisih umur jauh darinya.
Youngmin pun mendekati pintu dan tepat ketika bel berbunyi untuk kedua kali, ia membuka pintunya.
Lalu Youngmin pun terperangah.
"Noona?!" Ujarnya sedikit kaget melihat keadaan Yoona yang tampak sangat mabuk parah, tengah dipapah oleh seorang pria tampan yang tak Youngmin kenal.
Mendengar teriakan kecil Youngmin, sang ayah, sang ibu dan Jinah langsung bergegas berlari kearah pintu depan.
Mereka pun sama terperangahnya.
Dengan sigap Youngmin dan sang ayah langsung mengambil alih Yoona dan membawa gadis itu ke sofa, sementara Jinah dan sang ibu hanya bisa melongo heran.
Sehun yang melihat hanya tersenyum canggung dan membungkuk hormat.
"Selamat malam." Ujarnya sopan.
"Selam-"
"Kenapa putriku bisa mabuk begini? Siapa kau?"
Kata-kata tajam tuan Im memotong balas sapa dari nyonya Im dan Jinah, membuat nyonya Im segera tersadar dari hipnotis pria tampan di depannya.
"Ah perkenalkan." Ujar Sehun sambil tersenyum tampan, membuat Jinah tak bisa berkedip sedikitpun. "Saya Oh Sehun. Tadi ketika aku sedang berada disebuah bar, aku melihat nona Im bersama temannya. Nona Im tak sengaja meminum minuman dengan kadar alkohol yang tinggi. Karena itu saya berinisiatif mengantarnya pulang."
Mendengar penjelasan Sehun, tuan Im dan nyonya Im segera mengganti wajah seram mereka dengan wajah penuh keramahan.
Tapi tidak dengan Jinah dan Youngmin.
Jinah masih menunjukkan wajah takjub seakan baru saja melihat orang tertampan sedunia, sementara Youngmin langsung terbelalak kaget kala mendengar nama sang pria tampan.
"Ah begitukah?" Tanya tuan Im lega. "Terimakasih Oh Sehun-ssi. Apa putri kami merepotkan?"
Sehun menggeleng pelan. "Tidak. Tidak sama sekali tuan. Malah aku senang bisa mengantar putri anda."
Nyonya Im langsung tersenyum senang mendengar perkataan Sehun. Jujur, baginya pria ini tampan, terlihat baik dan yang paling pasti terlihat kaya. Ini semua dibuktikan dengan barang yang dipakai sang pria muda. Benar-benar sosok menantu idaman.
"Ayo masuk Sehun-ssi." Ujarnya ramah. "Apa kau mau minum sesuatu? Ah, apa kau sudah makan malam?"
Sehun tersenyum dan mengangguk. "Sudah nyonya. Tidak perlu repot-repot. Saya pulang saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love's Scandal
أدب الهواةLove & hate relationship? Tapi bagi Yoona dan Sehun yang ada hanyalah hate & hate relationship. Hubungan saling benci ini bermula ketika Im Yoona tak sengaja menemukan sebuah fakta mengejutkan tentang Oh Sehun. Sebuah fakta yang menjadi skandal bes...