T I G A P U L U H E N A M

862 131 0
                                    

Melody menggila. Ia memenuhi ponselku dengan pesan-pesan serta telponnya, di sekolah, dia terus berusaha untuk menjangkauku, beruntung, aku selalu dapat menghindarinya hingga pada akhirnya kami tak pernah saling bertemu.

Satu titik dalam hatiku marah. Aku seharusnya tidak melakukan hal ini terhadap Melody, dia telah membantuku banyak dan dia tak menginginkan hal lain selain menjadikanku lebih baik. Tapi satu titik dalam hatiku lainnya berkata bahwa ini adalah keputusan terbaik yang pernah aku lakukan.

Meski aku berusaha untuk menghindari Tom dan Melody, aku masih ingat mengenai saran-saran yang keduanya berikan, itulah mengapa sekarang aku tengah mengenakan pakaian olahraga dan berlari di sekitar taman yang dibangun tak jauh dari rumah. Meski demikian, beberapa menit kemudian aku sudah merasa luar biasa lelah, mungkin ini terjadi akibat aku memang tidak pernah berolahraga sebelumnya.

Setelah merasa tak lagi memiliki energi untuk melakukan apapun, aku kembali ke rumah, menemukan kakak dan kedua orang tuaku tengah makan bersama di meja makan.

"Eh, kamu udah pulang, ayo makan!" ujar mama, sembari menunjuk makanan yang telah tersaji.

Aku memang belum makan apapun, namun bukan berarti aku merasa lapar.

Aku menggeleng. "Aku udah makan tadi," sebuah kebohongan mengalir keluar dari mulutku.

[-][-][-]

Drowning ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang