E M P A T P U L U H

928 142 13
                                    

Aku tak pernah membayangkan hal semacam ini akan benar-benar terjadi dalan hidupku; aku, mama, ayah, dan kakak duduk di atas sebuah sofa berwarna hitam yang terasa sangat nyaman dan di saat yang bersamaan terasa tengah membakar bokongku. Tom, si empunya sofa serta ruangan ini, duduk sendirian di kursi kebanggaannya, sebuah kertas nampak di tangannya.

"Jadi, sebenarnya apa yang terjadi dengan anak saya?" ayah bertanya, bisa kulihat matanya melirikku secara sekilas sebelum kembali tertuju ke arah Tom yang siang ini memutuskan untuk memakai sebuah kemeja putih serta celana jins hitam.

"Saya melakukan beberapa tes kepada Gita, saya merasa bahwa dia menunjukkan gejala major depressive disorder atau yang kita kenal dengan depresi--"

"Sebentar, anak saya tidak gila 'kan?" ayah bertanya, serta merta memotong ucapan Tom.

Seketika tubuhku menegang. Hal terakhir yang aku inginkan saat ini adalah seseorang mengatakan tepat di depanku bahwa aku adalah orang gila. Maksudku, aku tahu bahwa aku gila, aku tak membutuhkan orang lain untuk mengatakannya padaku.

Kening Tom nampak berkerut sebelum ia menggeleng cepat. "Bukan, Pak, bukan gila, dia hanya sedang mengalami penyakit kejiwaan bernama depresi dan bukan berarti dia gila, bahkan dia jauh dari gila." Tom menghela napas sebelum ia melanjutkan ucapannya, "sepertinya kalian benar-benar tidak tahu apapun mengenai depresi, inilah kenapa saya meminta kalian semua ke mari, untuk memperkenalkan kalian pada depresi. Demi membantu Gita, kalian harus mengenal apa yang sedang ia lalui.

"Major depressive disorder atau dalam bahasa Indonesianya gangguan depresi mayor adalah penyakit mental serius. Penyakit ini menganggu penderitanya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari seperti  belajar, bekerja, kehidupan sosial, pola makan, dan bahkan pola tidur, hal ini kemudian membuat penderitanya merasa bahwa hidup sangatlah tidak menyenangkan. Depresi biasanya disamakan dengan merasakan kesedihan yang mendalam, pada dasarnya, ini tidak sepenuhnya benar, beberapa orang terlihat bahagia dengan hidupnya namun ternyata mereka juga mengalami depresi.

"Dalam kasus Gita, saya bisa mengatakan bahwa dia tengah mengalami depresi karena dia sendiri mengaku bahwa dia mengalami kesulitan untuk tidur, sulit berkonsentrasi, dan juga tidak napsu untuk makan."

Mama dan ayah melirik ke arahku, dari pandangan mata mereka aku tahu apa yang tengah mereka pikirkan dan hal yang bisa aku lakukan hanyalah menghela napas.

"Depresi yang dialami Gita sudah benar-benar parah mengingat dia juga--" Tom melirik ke arahku, aku hanya bisa tersenyum kecil dan mengangkat bahuku, ia kemudian melanjutkan ucapannya, "dia juga sudah berusaha menyakiti dirinya sendiri. Self harm. Self harm ini sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa dia memiliki pemikiran untuk bunuh diri atau suicidal thought."

Hari ini untuk pertama kalinya aku melihat mata mama, ayah, dan bahkan kakak membulat lebar.

[-][-][-]

Drowning ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang