E M P A T P U L U H S A T U

892 139 0
                                    

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, aku kembali jatuh pada pelukan mama, wanita yang telah mengandungku selama sembilan bulan lamanya itu kini memelukku dengan erat, aku bahkan tak ingat dia pernah memelukku seerat ini. Selain itu, ia menangis dengan keras yang membuatku tak dapat menahan diri untuk tidak ikut menangis.

Di belakang mama telah berdiri sosok ayah, wajahnya nampak begitu datar, meski begitu aku tahu bahwa dia juga merasa sedih dengan situasi yang tengah kami hadapi.

Di samping ayah sudah terdapat kakak yang hanya diam. Aku tak tahu dengan jelas apa yang ia rasakan sekarang, tapi mungkin dia takut dengan kenyataan bahwa dia memiliki adik yang memiliki pemikiran untuk bunuh diri. Aku tidak menyalahkannya, jika aku berada di posisinya, aku juga akan takut setengah mati.

"Kenapa kamu nggak bilang dari dulu?" mama bertanya di tengah tangisannya, pelukannya padaku semakin erat, beruntung kami sedang berada di kamarku dan bukannya di ruangan Tom, jika tidak mungkin aku akan merasa malu dan merasa bahwa privasi kami tengah diinvasi oleh mata milik Tom.

Aku tidak menjawab pertanyaan mama, merasa bahwa pertanyaan itu memang tak perlu dijawab. Yang terpenting sekarang aku sudah mengatakan semuanya pada mama. Semuanya. Aku juga mengatakan semua teman-teman tidak baikku di SMA yang setelah kupikir-pikir lagi adalah satu dari sekian banyak penyebab aku merasa tidak berguna sebagai seorang manusia.

Mama tiba-tiba melepaskan pelukannya. "Hey, kamu mau pindah sekolah?"

Aku menggeleng, tahu betul bahwa pindah sekolah bukanlah perkara mudah, mungkin kedengarannya memang opsi yang terbaik untuk saat ini, namun di saat yang bersamaan, aku merasa bahwa itu adalah opsi terburuk yang pernah ada. "Nggak, Ma, nggak perlu."

[-][-][-]

Drowning ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang