IV : Sadar

130 34 3
                                    

Suasana gedung mewah dihadapan ku begitu meriah. Berbagai macam rangkaian bunga bertuliskan nama Kim Taehyung terpasang dimana-mana dan deretan mobil mahal memenuhi halaman gedung raya yang konon disewa selama sehari penuh itu.

Aku menelan ludah. Aku memandangi pakaianku. Dan sekarang, aku  mengenakan terusan putih  pemberian Minho semalam. Dia benar-benar memaksaku ikut. Drees mini selutut itu menampakkan lututku yang gembul dan penuh lemak. Begitu penuh daging.

Rambutku diurai begitu saja dan terpasang cantik bandana hitam di kepalaku. Minho pula yang memilihkannya untukku. Rasa-rasanya aku ingin mematahkan kakinya, dan memaksanya agar bandana ini dipakainya sepanjang hari. Setahun penuh bila perlu.

Aku merutuki Lee Minho yang telah memilih pakaian ini. Sudah kubilang aku tidak suka drees pendek, namun tetap dipilihnya. Dia malah membelikan untukku empat drees dan semuanya putih.

Aku juga merutuki Suzy yang menolak diri menggantikanku hari ini. Wanita itu lebih memilih mengungsi dan enggan membuka pintu untukku. Semua pesan yang kukirim tidak ada yang dibalas. Di buka pun tidak.

Kenapa ia menolak untuk kesempatan ini? Bukankah ini cara ampuh agar ia bisa dekat lagi dengan Minho?

Dasar dua orang gengsian! Kupikir, kalian memang sangat cocok!

Pipiku memanas saat melihat Minho datang dengan gayanya yang sok ganteng itu. Jas hitamnya begitu licin dan rapi. Sepatunya mengkilat ditimpa mentari. Rambutnya bergerak-gerak berirama seiring dengan hentakan kakinya yang pasti.

Tentu, begitu meyakinkan.

" hei wanita! Tadi aku mendatangimu. Dan aku hanya mendapatkan rumah penuh laba-laba. Naik apa kau kemari hah? "

Pandangan mata Minho menusuk dan tepat sasaran. Dan sekarang aku langsung merasa kaku ketika tangan Minho memegang bahuku.

" naik bus, "
Jawabku lirih. Tubuhku begitu lemas.

Tatapan itu, sama seperti tatapan seminggu yang lalu.

" kau ini, bukankah sudah kukirim pesan agar menungguku. Ah, lupakan itu sayangku, ayo masuk. "
Ajaknya sambil menarik tanganku agar menggandengnya.

Astaga!

Loh, kenapa tiba-tiba aku begitu kurus!

Aku meraba pipiku. Dimana pipi tembamku? Dan kemana semua lemak sahabatku itu pergi?

Ini mataku yang sakit atau pantulan mobil di hadapanku yang rusak?

Suzy!

TBC

__________________________

jangan lupa vomentnya ya pemirsa...

Gak cuma di ff ini aja, semua karya yang anda baca, sebaiknya di vote atau koment.

Makasih pembaca semua!

I Tresno Because Kulino ( Lee Minho ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang