X : Melupakan dengan Masa Lalu

95 28 0
                                    

Aku mematut diri dalam diam. Cermin besar di dalam kamarku ini tengah dihadapkan pada suatu kenyataan jika pantulan refleksinya jauh berbeda dengan 9 tahun yang lalu.

Bahkan jika dilihat dengan mata terbuka, cerminnya nampak penuh. Dipenuhi diriku di dalamnya.

Meraba pipi dan memandangi betis, aku mengerutkan kening ketika melihat bandana hitam tergantung manis diantara pakaian dan ikat pinggangku.

Alumni ikat pinggang. Karena kelebihanku ini, aku lebih suka celana olahraga, pakaian panjang atau rok daripada celana ber-ikat pinggang.

Berjalan mendekat dan meraihnya, aku tersenyum-senyum sendiri ketika melihat diriku sendiri di dalam cermin yang tengah memakai bandana hitam ini.

Persis sekali seperti apa yang pernah ku impikan dan aku sempat melihat semburat merah di pipiku ketika mengingat pujian Minho yang menusuk itu.

" kau cantik SangRim, hanya saja kau menutup matamu ketika auramu itu memancar dengan terang. Dia terkalahkan oleh rasa minder dan resahmu karena kau selalu merasa orang lain lebih baik darimu. "

Aku mengingat betul bagaimana pujiannya itu. Menggerakkan badan kesana kemari dan memutarnya beberapa kali sampai pusing, aku tertawa pelan dan melirik jam dinding yang tepat berada di atas pintu itu dengan jantung yang tidak berhenti berdegup kencang.

Bahkan lebih kencang.

Setengah jam lagi aku menjadi tunangan Minho!

Ah tidak, sejak siang tadi aku menjadi tunangannya.

Keluar kamar dan menuruni tangga dengan cepat, aku meraih tas kecilku yang tergantung di gantungan samping televisi dengan langkah tergesa.

Menutup pintu dengan cepat dan menguncinya, aku hanya bisa terdiam di depan rumahku sendiri sambil membenahi tatanan rambutku yang berantakan.

Aku menengok jam besar yang menyala-nyala ditengah taman yang menunjukkan pukul setengah delapan malam itu.

Angin malam berembus pelan dan berhasil membuatku menggigil karena dress yang kupakai berlengan pendek dan roknya hanya selutut. Persis sekali seperti yang ku mimpikan.

Ah, pasti sekarang Taehyung merelakan makan malamnya dengan Suzy hanya demi datang pada makan malam rekaan Minho ini.

Memejamkan mata, aku berdoa semoga Minho lekas datang karena aku sudah berniat sekali akan melayangkan jitakan beracun dan pukulan mematikan ke kepalanya itu.

Tidak bisakah dia membelikanku dress yang lebih panjang lagi?

Benar saja. Tak berselang lama setelah niat jahatku itu, datanglah sebuah mobil berwarna putih bersih berhenti tepat di hadapanku.

Membuka kaca jendela dan mematikan mesin, Minho nampak menurunkan kacamatanya dengan ekspresi.

Siapa kau?

" Minho, aku benar-benar tidak nyaman dengan ini, "
Keluhku pada Minho yang sekarang tertawa kecil dengan menutup mulutnya di dalam mobil.

Seusai memandangku dari atas sampai bawah, dia benar-benar menahan diri agar tidak tertawa. Supaya aku tidak marah dan berniat diri membatalkan semuanya.

Aku sudah memasang kuda-kuda untuk memberi pelajaran pada laki-laki yang tengah tersenyum mengejek ini.

" wow SangRim, kau cantik sekali. semua orang pasti setuju denganku. Percayalah, "
Balas Minho dengan cepat. Dia kembali memakai kacamatanya.

I Tresno Because Kulino ( Lee Minho ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang