Cemas.

253 23 0
                                    

Daripada nanti kau menyesal, lebih baik cinta yang kau tinggal.
Raihlah semua ilmu, banggakan ayah ibu. Lupakan cinta palsu.

Kurutuki diriku sendiri yang bodoh akan rasa cemburuku. Ya, cemburu pada Ali yang semakin dekat dengan kakak kelas itu-- Kak firo.

Ali dan kak firo semakin dekat memang, dan aku? Aku masih sama. Menjadi pengagum rahasia seorang Ali.

Lebih baik memutar murottal agar tidak terlalu panas melihatnya berbincang didepan masjid. Kenapa sih? Kan harus jaga jarak dan pandangan dengan lawan jenis! Sepertinya aku harus mengajukan proposal untuk membuat acara majlis ta'lim yang membahas mengenai zina! Menyebalkan!

"assalamu'alaikum.." seseorang mengucapkan salam dari serambi kanan.
"wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh " jawabku yang masih terfokus pada mp3 yang kugenggam, namun aku tau pemilik suara itu. Rahman.
"diba, sedang memperhatikan Ali dan Kak Firo ya? " kali ini aku menatapnya sekilas, sial. Aku ditertawakan, ish!
Tanpa pikir panjang, aku meninggalkan masjid. Dan tidak memperdulikan siapapun, termasuk Rahman.

Mengapa aku menjadi seperti ini--hanya karna terbakar api cemburu. Astagfirullah, dimana Adiba yang dulu?
Aku harus mempertebal imanku, aku haus akan kajian. Aku harus segera mencari majelis ta'lim rutinan. Ya, aku haus akan siraman rohani ini.
Ya Rabb, permudahlah jalanku untuk mencapai jannahMu.

Heart's Content Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang