Patah.

137 16 0
                                    

Detik berganti menit,
Menit berganti jam,
Jam berganti hari,
Hari berganti bulan,
Berbulan-bulan senyuman madu itu sudah kuabaikan.
Saling menatap, dia menyapa, dia tersenyum.
Dan aku, aku membeku. Menjadi pribadi yang kelabu.
Seorang diri, tanpa adanya motivasi.
Hidup seperti biasa, tanpa mengenal cinta. Aku, tak ingin mengenal cinta sebelum waktunya.

Terus saja, hari-hariku lebih banyak diam setelah sayapku patah. Dan kini, kuhanya memiliki satu sayap saja. Pasangannya kemana? Dia telah patah, meninggalkan luka yang sangat dalam dan tentunya sakit.
Dalam diamku, aku tidak berhenti melantunkan sholawat dan dzikir. Kini tempat favoritku adalah masjid dan perpustakaan. Aku tak ingin lagi duduk dibawah pohon dekat lapangan itu. Aku tak ingin membuka luka lama itu.

Banyak bulan yang sudah kulewati tanpamu, dan kamu sudah resmi pergi dari hati ini. Dengan mematahkan sebelah sayapku, hingga menyisahkan luka yang dalam. Dan rasa sakit yang sangat menusuk pada uluh hati.
Namun aku berusaha tegar dari luar, walaupun entah didalam. Aku juga tidak tahu bagaimana menggambarkan keadaan hatiku.
💔

Heart's Content Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang