22

6.9K 1K 97
                                    


LUNA

BTS fanfiction

Characters belongs to God, BTS belongs to Bighit

ABO dynamics

.

.

.

"Dia terluka."

Yoongi memangku. Seseorang yang diduga omega itu antara sadar dan tak sadar ketika Yoongi menariknya bersandar di pangkuan. Dia nampak lelah, bibirnya kering, tapi berkeringat. Badannya penuh luka. Di wajahnya ada lebam-lebam. Yoongi sudah panik melihat ini, tapi lain dengan Jimin yang hanya diam.

"Ayo bawa dia ke atas."

Jimin menegakkan tubuhnya, berdiri. Dia memyisir hamparan savana itu dengan mata yang awas. Bukannya tak dengar permintaan Yoongi, dia hanya merasa perlu waspada. Omega ini muncul tiba-tiba, entah dari mana dan apa sebabnya. Jimin mesti tahu asal-usulnya, karena bisa saja, di sekitar tempat mereka ada kelompok lain juga yang singgah.

"Jimin!" Yoongi memekik.

Panggilannya berhasil membuat Jimin menoleh. Dia mendengus panjang, lantas mengangkat tubuh ringkih yang terluka itu dengan tangannya. Jimin membopong, menaiki tanah yang menanjak dan licin karena pasir. Dia pijakkan kakinya kuat-kuat supaya tak terpeleset. Ketika dia membopong omega itu, ada bau yang tercium bercampur bau tanah dan bau luka.

Yoongi mengikutinya dari belakang. Ketika tanjakan itu sudah habis, Yoongi duluan berlari pada kawan-kawannya yang tengah duduk-duduk. Mereka tentu saja terkejut melihat Jimin dan Yoongi kembali membawa seseorang yang tak dikenal.

"Siapa ini?" tanya Namjoon saat omega itu dibaringkan di antara kantung-kantung di atas tanah. Yang dia dapatkan adalah gelengan kepala dari Jimin. Alpha itu terlihat membaui tangannya yang habis dipakai membopong sang omega. Tapi hanya sekejap, seperti ingin tahu saja dan tak lebih. Snif, snif! Namjoon membaui. "Dia omega? Bagaimana bisa kalian menemukan—"

"Aku tak tahu," jawab Jimin dengan memotong ucapan Namjoon yang belum selesai.

"Apa kita masih punya persediaan obat-obatan?"

Yoongi bicara pada Seokjin dan Hoseok. Mereka yang selama ini selalu memegang obat. Hoseok segera saja merogoh tasnya dan mencari benda yang Yoongi minta. "Kalau maksudmu obat untuk luka luar, harusnya masih ada."

Seokjin memegang leher omega itu dan sedikit menarik kaos yang dikenakannya. Ada luka di bahu yang nampak cukup serius. Seperti bekas cabikan. "Harus diperiksa dulu. Di mana saja lukanya."

Hoseok memegang obat-obatan di kantung kecilnya, sedang Seokjin mulai sibuk memeriksa keadaan omega itu. Supaya tahu dia masih bisa merespon atau tidak, Yoongi menepuk-nepuk pipinya.

"Hei, kau bisa mendengarku?"

Empat orang dari kelompok itu hanya menunggu, melihat, menonton. Taehyung memalingkan wajah ketika Seokjin mengoleskan obat dan omega itu melenguh sakit. Terluka memang tak enak. Waktu itu, saat babak belur habis dihajar Jimin pun Taehyung tak bisa banyak bergerak dan bicara karena badannya lemah. Dia alpha, sedang, yang dibawa oleh Jimin dan Yoongi itu adalah omega. Berat rasanya. Tak tega.

Lain Taehyung, lain juga Jungkook. Alpha muda itu tak memandang dengan seratus persen iba. Ada keraguan di matanya, atau, bisa juga disebut ketakutan. Taehyung menangkap ini secara tak sengaja ketika dia melirik pada Jungkook. Dahinya berkerut dan mata cokelatnya menajam.

LUNA [pjm x myg]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang